REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengusulkan pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di setiap hilir anak Sungai Bengawan Solo untuk mengatasi pencemaran Sungai Bengawan Solo. Usulan tersebut dianggap efektif untuk mengatasi pencemaran Sungai Bengawan Solo khususnya pada musim kemarau.
Menurut Wali Kota, sumber pencemaran Sungai Bengawan Solo dari anak-anak sungainya. Karenanya, dia mengusulkan teknologi pengolahan limbah di setiap hilir anak Sungai Bengawan Solo sehingga, air yang masuk ke Bengawan Solo sudah tidak tercemar.
Dia menjelaskan, setiap anak sungai dibuatkan dam kemudian dibuatkan bak-bak untuk mengolah limbah. "Kan di situ di bantaran sungai semua. Diolah disitu sehingga tidak akan mengganggu masyarakat. Dan tidak akan menganggu Bengawan Solo. Biayanya dari pemerintah dan pengusaha," ucap Wali Kota kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (4/12).
Dia menilai solusi tersebut paling cepat dan paling efektif untuk mengatasi pencemaran di Bengawan Solo. Terlebih, menurut data Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), air Sungai Bengawan Solo ini sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena tingkat pencemaran yang tinggi.
Untuk merealisasikan hal itu, menurutnya perlu dibentuk konsorsium dari kolaborasi pengusaha dan pemerintah. Salah satu indikator air sungai tidak tercemar adalah ikan-ikan di sungai tersebut tidak mati. Rudyatmo mencontohkan salah satu anak Sungai Bengawan Solo yakni Kali Jenes ikan-ikannya banyak yang mati.
"Untuk itu mesti harus cara mengatasinya sentral saja di hilir anak-anak sungai. Wis pasti selesai Bengawan Solo kalau mau bicara Bengawan Solo. termasuk limbah babi, kan masuknya di anak sungai semua," ujarnya.
Di Kota Solo, terdapat empat anak Sungai Bengawan Solo yakni Kali Pepe, Kali Jenes, Kalianyar dan Kaliwingko. Jika usulan tersebut direalisasikan, maka Solo akan membuat empat IPAL di empat sungai tersebut.
"Ketika musim hujan untuk menghindari, mengendalikan banjir, yang kedua untuk mengolah limbah cair dan air limbah baik dari rumah tangga maupun dari industri. Itu pasti selesai dan murah biayanya," ungkapnya.
Dia mengaku usulan tersebut telah disampaikan saat rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah bupati/walikota serta para pelaku usaha, di Semarang pada Selasa (3/4). Rudyatmo menyatakan usulan tersebut disambut baik oleh para peserta rapat.
"Kemarin para pelaku usaha sudah diundang semua dan menyepakati kalau untuk konsorsium dibentuk konsorsium untuk penganggaran kemarin juga sudah disampaikan," ucapnya.
Meski demikian, Rudyatmo menyatakan usulan tersebut harus direalisasikan setiap kabupaten/kota yang dilintasi Sungai Bengawan Solo agar benar-benar efektif.