REPUBLIKA.CO.ID, oleh Umi Soliha
Sembari menunggu sampai ke stasiun tujuan, pengguna MRT kini bisa memanfaatkan waktunya sambil membaca buku yang disediakan di setiap stasuin MRT. Salah satu pojok baca yang menarik berada di Stasiun Dukuh Atas. PT MRT Jakarta menyediakan ruang kecil yang desain sedemikian rupa untuk membuat warga nyaman membaca buku di dalamnya.
Ruang baca yang berbalut warna biru ini cukup menarik perhatian setiap warga yang melintasi tempat tersebut. Tak jarang warga mendekat ke ruangan yang diberi nama Pojok Baca Jakarta ini dan tidak sedikit juga calon penumpang MRT berhenti sejenak untuk membaca dan bersantai sebelum melanjutkan perjalananya.
Di dalam ruangan terdapat meja dan kursi yang dibuat sangat nyaman dan cocok untuk spot berfoto. Rak-rak buku di desain dengan konsep artistik, sehingga tidak monoton seperti rak-rak buku di perpustakaan pada umumnya.
Meskipun tempatnya tidak terlalu luas, penataannya tepat membuat ruang itu terasa besar. Para pengunjung micro library itu terlihat sangat nyaman dengan suasana dan menikmati waktunya membaca buku.
Buku-buku yang disediakan sangat beragam, namun kebanyakan adalah buku-buku cerita. Buku-buku yang di tata di rak buku pun terlihat buku-buku bacaan yang tipis karena untuk menyesuaikan waktu yang dimiliki oleh penumpang MRT yang tidak banyak.
Selain penumpang bisa membaca buku di tempat, mereka juga bisa meminjam buku untuk di baca selama menempuh perjalanan ke stasiun tujuan. Penumpang bisa mengembalikan lagi buku yang di pinjam sebelum tap out di stasiun yang dituju.
Di setiap stasiun disediakan tempat untuk menyimpan buku-buku bacaan. Tidak hanya di kawasan stasiun Dukuh Atas, di setiap stasiun MRT juga disediakan ruang membaca di area berbayar stasiun.
Penumpang tidak hanya bisa meminjam namun juga menyumbang buku-buku pribadi yang telah tidak terpakai. Penumpang bisa meletakkan buku-buku yang akan didonasikan di samping drop box atau kotak pengembalian buku.
Pendirian pojok-pojok buku ini adalah untuk mendungkung Gerakan #BacaJakarta yang digagas Pemprov DKI Jakarta. Hal itulah yang kemudian diwujudkan dalam pendirian #RuangBacaJakarta di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, September lalu.
Diharapkan dengan menjamurnya tempat - tempat baca untuk warga, minat baca warga Jakarta pun meningkat. Mengingat, minat baca di Indonesia sendiri sangat rendah di bandingkan negara-negara lain.
Pojok baca saat kini sudah ada di empat stasiun, yaitu Stasiun Bundaran HI, Stasiun BNI Dukuh Atas, Stasiun Blok M, dan Stasiun Lebak Bulus. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar sebelumnya menyampaikan, pihaknya sudah menggandeng Perpustakaan Nasional untuk membangun Pojok Baca Digital 2020.
Warga memanfaatkan ruang baca di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad (8/12).
Putri (25) yang tengah membaca buku di perpustakaan kecil di Stasiun Dukuh Atas mengaku senang dengan didirikannya Pojok Baca Jakarta ini. Menurutnya, sudah sepatutnya berbagai pihak bekerja sama menumbuhkan minat baca warga dengan memperbanyak tempat baca di Jakarta.
Ia mengatakan, menjadi kota yang maju dan berkembang, warga harus memiliki literasi yang tinggi. Ia juga berharap pengelola transportasi umum lainnya bisa mengikuti langkan MRT untuk medirikan pojok-pojok baca lainnya.
"Sangat bagus banget idenya. Apalagi bikin tempatnya juga enggak asal-asal, sangat menarik dan nyaman," ungkapnya.
Warga lain yang tengah meminjam buku di perpustakaan tersebut Rika (35) pun menanggapi positif usaha yang dilakukan pihak MRT. Ia berharap pojok baca terus dikembangkan dan dipertahankan.
"Semoga ke depan koleksi bukunya semakin banyak. Jadi bahan bacaannya bisa semakin beragam," tuturnya.
Saat Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono dikonfirmasi apakah ada rencana Transjakarta membuat pojok baca seperti yang ada di MRT. Ia menyampaikan, ada kemungkinan pihaknya membangun tempat baca yang serupa, namun ia belum menyampaikan waktu pasti implementasi rencana tersebut.
"Tergantung ketersediaan ruangan," ungkapnya melalui pesan singkat yang disampaikan kepada Republika, Senin (9/12).