Senin 09 Dec 2019 21:31 WIB

Masjid Al Jabbar Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Religi

Di dekat masjid juga akan dibangun stasiun kereta api baru.

Kawasan Masjid Al Jabbar menjadi destinasi wisata religi.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Kawasan Masjid Al Jabbar menjadi destinasi wisata religi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), mengatakan, stasiun kereta api akan dibangun di depan Masjid Al Jabbar, kawasan Gedebage, Kota Bandung. Stasiun kereta api tersebut akan membuat kawasan Masjid Al Jabbar menjadi destinasi wisata religi.

"Jadi terpadu, Masjid Al Jabbarmenjadi kawasan wisata religi, kawasan olahraganya di Stadion GBLA dan terkoneksi dengan Tegalluar sebagai ujung dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung," kata Emil, Senin (9/12).

Baca Juga

Gubernur yang akrab disapa Emil ini menambahkan, masyarakat yang ingin bepergian dari Bandung ke Jakarta menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa mengakses stasiun kereta api tersebut untuk menuju Stasiun Kereta Api Bandung di Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.

Nantinya, waktu tempuh yang dicapai dari Stasiun Kereta Api Cepat Tegalluar ke Stasiun Kereta Api Bandung diperkirakan selama 20 menit dengan menggunakan kereta api ringan (LRT).

"Nanti,dari stasiun kereta api cepat sampai ke Stasiun Kebon Kawung sekitar 20 menit, sehingga warga yang akan ke Jakarta rutenya adalah ke Stasiun Kebon Kawung dulu kemudian naik LRT menggunakan existing jalur kereta api ke Tegalluar, baru 40 menit ke Jakarta sesuai jadwal," kata Emil.

Dia mengatakan, Stasiun Kereta Api Masjid Al Jabbar baru akan dibangun sebagai akses utama ke Masjid Al Jabbar dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Hal tersebut dikarenakan rel keretanya masih satu jalur, akan dibuat menjadi jalur gandadan stasiun baru ini akan dibangun dengan desain futuristik Gubernur Ridwan Kamil. Sedangkan dari Stasiun Masjid Al Jabbar ke Tegalluar belum memiliki rel dan rencananya akan dibangun rel jalur ganda dengan cara layang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement