REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Final cabang olahraga sepak bola pada ajang SEA Games 2019 di Filipina, sudah berlangsung. Vietnam jadi pemenangnya.
Tim nasional (timnas) U-22 Vietnam menumbangkan Indonesia U-22, 3-0, di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (11/12) malam. Kendati telah berlalu, masih ada sejumlah cerita tersisa di balik pertandingan menegangkan tersebut.
Salah satunya perihal hubungan antara pelatih Garuda Muda Indra Sjafri dengan arsitek tim skuat Naga Api, Park Hang Seo. "Saya sudah bertemu coach Park beberapa kali, dan dia pribadi yang baik," kata Indra.
Selama di Manila, keduanya menginap di hotel yang sama. Indra mengakui suasana panas terasa dalam laga final ini.'
Para pelatih melakukan protes keras. Tak jarang terjadi perbedaan pendapat dengan wasit dan dengan pihak lainnya.
"Dalam pertandingan kami berada dalam situasi yang meledak-ledak. Saya pikir itu hal yang wajar," ujar Indra.
Indra memuji kualitas kepelatihan sang arsitek tim lawan. Menurut Indra, sejak dipoles Park, cara bermain Vietnam lebih trengginas.
Skuat Naga Api, lanjut Indra, mampu memainkan penguasaan bola dengan rapi. Kemudian cepat dalam melakukan transisi.
Kendati angkat jempol akan kualitas lawan, Indra tak menyalahkan anak asuhnya. Dua dari tiga gol ke gawang Indonesia tercipta dari bola mati. Menurutnya situasi tersebut menjadi bahan evaluasi menuju turnamen-turnamen mendatang.