REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap pengelola atau pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro tak perlu mengeluhkan persoalan sampah yang muncul di Malioboro, khususnya saat uji coba semipedestrian setiap Selasa Wage.
"Ya itu konsekuensi. Sampah itu konsekuensi, masa (pengunjung) tidak boleh bawa apa-apa," kata Sultan di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Rabu (11/12).
Menurut Sultan, persoalan sampah sudah menjadi tanggung jawab UPT Malioboro untuk mengatasinya. Jika ingin selalu bersih, menurut dia, cukup meminta orang untuk tidak mengunjungi Malioboro.
"Itu tanggung jawab (UPT) Malioboro. Tidak boleh sambat (mengeluh). Kecuali tidak boleh ada kunjungan orang, ya bersih," kata Raja Keraton Yogyakarta ini.
Meski pemerintah telah mengimbau kepada para pengunjung atau wisatawan untuk tidak buang sampah sembarangan di Malioboro, menurut Sultan, hasilnya tidak bisa serta merta dan kembali pada kesadaran mereka. "Kita maunya begitu. Tapi kesadaran itu kan beda-beda," kata dia.