REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi mengatakan, materi khilafah dan perang akan dimasukkan dalam mata pelajaran sejarah Islam. Artinya, materi khilafah dan perang tidak jadi dihapuskan.
"Kalau khilafah dipisahkan dari fiqih dan dipindahkan kepada sejarah Islam," kata Menag usai bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Bantul, Kamis (12/12).
Hal tersebut dilakukan karena banyak penolakan dari berbagai pihak terkait kebijakan tersebut. Menurutnya, dengan memasukkan materi khilafah dan perang sudah merupakan jalan terbaik. "Itu paling fair itu. Digabungkan ke pelajaran sejarah Islam, bukan ke fiqih," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin pun mendukung rencana Kementerian Agama memindahkan materi khilafah dan jihad dari dari pelajaran fiqih ke sejarah Islam.
Ini, kata Ma'ruf, sebagai jalan tengah, dari rencana sebelumnya yang ingin menghilangkah materi khilafah dan jihad dari seluruh pelajaran di madrasah.
"Menurut saya (materi) khilafah direlokasi (dipindah dari fiqih), saya kira proporsional, maka tepat itu dimasukkan dalam sejarah kebudayaan Islam," ujar Kiai Ma'ruf saat diwawancarai wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/12).