Kamis 12 Dec 2019 22:22 WIB

BPBD Tasikmalaya Ingatkan Potensi Bencana Musim Hujan

Musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga Mei tahun depan.

Warga melintas di Jalan Cisinga tepatnya di kilometer 4, Desa Karangsembung, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, yang amblas akibat hujan besar, Selasa (26/11)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga melintas di Jalan Cisinga tepatnya di kilometer 4, Desa Karangsembung, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya, yang amblas akibat hujan besar, Selasa (26/11)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menyebutkan, sejak awal memasuki musim hujan akhir 2019 sudah tercatat sebanyak 20 kejadian bencana alam melanda sejumlah daerah dan menimbulkan kerugian materi di Tasikmalaya.

"Sejak awal Desember 2019 terjadi 20 kejadian bencana alam di wilayah Tasikmalaya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Wawan R Efendi kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis (12/12).

Baca Juga

Dia menuturkan, Kabupaten Tasikmalaya sudah memasuki musim penghujan sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya beberapa ancaman bencana alam.

Jenis kejadian bencana alam yang sering terjadi di Tasikmalaya, kata dia, di antaranya angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor di sejumlah kecamatan. "Potensi bencana tinggi jadi kalau sudah hujan kita selalu siaga," katanya.

Dia menyampaikan, BPBD Tasikmalaya telah melakukan berbagai upaya termasuk sosialisasi kepada masyarakat untuk meminimalisasi risiko dampak dari bencana alam.

Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana alam, kata Wawan, sebaiknya mengungsi ke tempat yang aman ketika turun hujan deras dan berlangsung lama. "Kalau hujan dengan intensitas tinggi dan lama sebaiknya mengungsi untuk mencegah terjadinya korban jiwa," katanya.

Dia menambahkan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya mencatat daerah yang rawan bencana alamnya cukup tinggi yakni Kecamatan Salawu, Cipatujah, Sukaresik, dan Culamega.

BPBD Tasikmalaya, lanjut dia, telah melibatkan masyarakat atau sukarelawan yang siaga tanggap bencana untuk melakukan langkah pertama membantu masyarakat ketika terjadi bencana alam. "Setiap kecamatan kita memiliki 75 orang relawan, kita juga punya desa tangguh bencana," katanya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement