Ahad 15 Dec 2019 19:02 WIB

Wacana Ekspor Benih Lobster Diminta Ditinjau Ulang

Ekspor benih lobster dinilai bertentangan dengan penguatan ekonomi dalam negeri.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Benih lobster.
Foto: dok. KKP
Benih lobster.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pemerhati Lingkungan, Blue Green Indonesia menilai wacana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka kembali keran ekspor benih lobster dan mencabut Peraturan Menteri KP Nomor 56/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus Spp.), Kepiting (Scylla Spp.), dan Rajungan (Portunus Spp.) dari Wilayah Republik Indonesia, terlalu tergesa-gesa. Pemerintah dianjurkan mendorong industri budi daya benih dalam negeri.

Ketua Umum Blue Green Indonesia Dian Sandi Utama mengatakan, semestinya Edhy memperbanyak kunjungan ke beberapa daerah terlebih dahulu menemui para nelayan dan masyarakat yang bergerak di bidang budidaya. Tujuannya agar apa yang akan diwacanakannya tidak menjadi kontroversi seperti sekarang ini.

Baca Juga

"Wacana keputusan ini sangat jauh dari ekspektasi kami terhadap Pak Edhy sebenarnya," ujar Dian saat dihubungi, Ahad (15/12).

Dian menilai Edhy yang merepresentasikan Prabowo-isme dalam setiap pidatonya selalu bicara tentang kedaulatan dan ekonomi negara. "Mengirim benih lobster ini bagi kami bertentangan dengan itu tapi jika bicara ekonomi untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah dengan mendukung penuh budidaya dalam negeri," lanjutnya.

Dian mengatakan sebaiknya kebijakan pelarangan ekspor benih lobster tetap dipertahankan. Kemudian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong  tumbuhnya percepatan industri budidaya dalam negeri.

Dian menyampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menyelenggarakan penguatan kapasitas lewat pelatihan-pelatihan, memikirkan inovasi dan teknologinya. Karena itu langkah hulu yang dibutuhkan saat ini sehingga nelayan menangkap benih untuk dijual dalam negeri dan lobster besar bisa diekspor nantinya, baik hasil tangkapan maupun dari pembudi-daya. Dian tidak habis pikir dengan alasan kebijakan pelarangan  menghambat kemajuan.

"Padahal sejatinya kemajuan bisa ditempuh lewat berbagai inovasi dan tidak serta merta meninggalkan lingkungan. Jika induknya ditangkap, benihnya diekploitasi, apa tidak punah nanti lobster kita," kata Dian.

Dian meminta Edhy lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan. "Jangan karena arah politik berganti, maka semua yang sudah baik pun akan diganti," ucap Dian menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement