Ahad 15 Dec 2019 19:08 WIB

Barcelona Ajukan Protes ke RFEF karena Klaim Penalti

Bek Barcelona Gerard Pique terlihat ditarik sampai jatuh di kotak penalti.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu memprotes keputusan wasit saat ditahan imbang Real Sociedad 2-2.
Foto: REUTERS/Albert Gea
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu memprotes keputusan wasit saat ditahan imbang Real Sociedad 2-2.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona akan mengajukan protes ke Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), setelah tak mendapatkan penalti pada akhir laga saat ditahan imbang 2-2 oleh Real Sociedad, Sabtu (14/12). Saat itu, bek Barcelona Gerard Pique terlihat ditarik sampai jatuh di kotak penalti pada menit ke-93. Namun wasit Antonio Alberola Rojas menolak protes pemain Barcelona. Bahkan wasit tak berupaya untuk mengecek VAR terlebih dahulu.

Padahal, sebelumnya Sociedad diberikan penalti pada awal pertandingan lanjutan Liga Spanyol dengan situasi yang sama. Sergio Busquet dianggap melanggar Diego Llorente. 

Baca Juga

Karena itu, Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu merasa insiden Pique seharusnya diganjar penalti atau paling tidak ada pengecekan VAR.

Dikutip dari ESPN, Ahad (15/12), Bartomeu pun telah menghubungi petinggi RFEF, Luis Rubiales segera setelah pertandingan. Bartomeu pun akan mengajukan nota protes secara formal terkait penggunaan VAR kepada RFEF. Dia juga akan meminta penjelasan bagaimana teknologi tersebut diterapkan di Spanyol.

Penalti pada menit kelima dari Mikel Oyarzabal membuat Sociedad unggul lebih dulu di Stadion Anoeta. Namun Barcelona mampu bangkit dengan membalikkan keadaan melalui gol dari Antoine Griezmann dan Luis Suarez. Tapi tuan rumah mampu menyamakan kedudukan usai Alexander Isak setelah memanfaatkan bola liar. Akibatnya Barca terancam digusur Real Madrid dari puncak klasemen, jika meraih tiga poin saat lawan Valencia, Senin (16/12) dini hari WIB.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement