REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Persediaan sembako di posko bencana utama Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat sudah habis, Ahad (15/12). Hari ini dapur umum tidak memasak untuk korban banjir daerah setempat.
"Stok kami di posko utama sudah habis didistribusikan kepada korban bencana dan berdasarkan pengamatan lapangan, kami memberikan bantuan berdasarkan skala prioritas," kata Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Nagari Solok Selatan Andri Gustova didampingi TKSK Reno, di Padang Aro, Ahad.
Ia mengatakan khusus untuk kampung Tarandam, warga sudah bisa memasak di rumah. Bantuan sembako diprioritaskan ke Lubuk Ulang Aling yang belum tersentuh bantuan.
Dia mengatakan, sejak pertama bencana, semua dinas sudah berkontribusi, tetapi bencana terjadi beruntun dan masyarakat terdampak sangat banyak sehingga stok habis. Saat ini, di gudang posko bencana, yang tersisa hanya pakaian layak pakai.
Dia mengatakan, saat ini stok sembako di gudang milik Dinas Sosial sudah habis dan sudah diminta lagi ke Provinsi dengan harapan Senin (16/12) sudah datang. "Stok di gudang sudah habis dan kami sudah meminta tambahan beras serta sembako lainnya ke provinsi dan Bulog," katanya.
Dia menjelaskan, pemerintah berencana membuka posko bencana di Lubuk Ulang Aling karena lokasinya terlalu jauh dari posko saat ini. "Sekarang kepala Dinas Sosial sedang di Lubuk Ulang Aling dan tidak bisa dihubungi, setelah pulang akan dibahas tentang pendirian posko di sana," ujarnya.
Untuk Lubuk Ulang Aling katanya, pada Sabtu sudah disalurkan berbagai bantuan dan pengantarannya dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman. Berdasarkan data BPBD, banjir yang melanda Solok Selatan sebanyak 1.655 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 5.571 orang terdampak yang tersebar di empat Kecamatan.
Warga yang paling banyak terdampak banjir berada di Kecamatan Sungai Pagu yaitu sebanyak 1.333 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 4.780 orang akibat luapan Sungai Batang Suliti dan Batang Bangko. Selanjutnya di Kecamatan Sangir Batang Hari sebanyak 310 kepala keluarga dengan 748 jiwa yang terdampak banjir akibat luapan sungai Batang Hari.
Seterusnya di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh sebanyak 12 kepala keluarga dengan 43 jiwa serta di Pauah Duo satu balita hanyut. Sedangkan untuk bangunan 1.505 rumah warga terendam banjir dimana satu unit rusak ringan dan 15 rusak berat.