Senin 16 Dec 2019 19:01 WIB

Bupati Berharap Makam Leluhur Bisa Jadi Objek Wisata Edukasi

Makam leluhur Purbalingga, selama ini hanya dijadikan tempat wisata religi.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Makam
Foto: Republika/Prayogi
Makam

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap makam para leluhur dan pendiri Kabupaten Purbalingga dapat menjadi destinasi wisata edukasi. "Banyak nilai sejarah yang dapat digali dari perjuangan para leluhur dan pendiri Kabupaten Purbalingga," kata Bupati saat melakukan ziarah ke makam leluhur dalam rangkaian Hari Jadi ke 189 Kabupaten Purbalingga, Senin (16/12).

Dia menyebutkan, makam-makam leluhur pendiri Kabupaten Purbalingga, selama ini hanya dijadikan tempat wisata religi. Padahal, makam-makam tersebut sebenarnya berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata edukasi, karena menyangkut sejarah hidup leluhur sebagai pendiri Kabupaten Purbalingga.

"Para leluhur ini tidak saja berjuang untuk keluarganya. Tapi juga menjadi pamomong masyarakat Kabupaten Purbalingga yang pada saat itu menjadi daerah jajahan," jelasnya.

Mewakili Pemkab Purbalingga, Bupati Tiwi menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Arsakusuma selaku keluarga Trah Arsantaka dan Dipokusumo yang telah banyak membantu menjaga dan memelihara makam. Ia berharap ke depan dan seterusnya, kondisi makam bisa selalu terjaga, karena merupakan bagian dari sejarah penting Kabupaten Purbalingga. Sosok Arsanatka dan Dipokusumo, merupakan dua sosok penting pendiri Kabupaten Purbalingga.

Agenda ziarah dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke 189 Kabupaten Purbalingga, diawali ziarah ke pemakaman Arsantaka. Dalam kesempatan itu, rombongan Bupati beserta Forkompinda disambut oleh keluarga dan yayasan Arsakusuma.  Dalam kegiatan ziarah tersebut, Bupati juga menyalurkan bantuan beras dan lele bagi warga setempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement