Rabu 18 Dec 2019 23:13 WIB

Warga Banjarnegara Diminta Waspada Longsor

Bencana longsor diprediksi rawan terjadi saat musim hujan hingga Februari mendatang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau warga Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk mewaspadai bencana tanah longsor (Ilustrasi Longsor)
Foto: dok. Damkar Kabupaten Bandung
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau warga Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk mewaspadai bencana tanah longsor (Ilustrasi Longsor)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengimbau warga Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk mewaspadai bencana tanah longsor. Kewaspadaan perlu ditingkatkan, terutama saat memasuki puncak musim hujan bulan Januari mendatang.

"Kami kembali mengimbau warga Banjarnegara agar selalu mewaspadai longsor khususnya saat puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung Januari hingga Februari mendatang," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie, di Banjarnegara, Rabu (18/12).

Baca Juga

Kejadian tersebut sempat mengakibatkan kemacetan arus kendaraan dari arah Banjarnegara maupun Wonosobo. Sebab, jalur utama yang menghubungkan Banjarnegara dengan Wonosobo dilaporkan tertimbun tanah longsor.

"Terkait kejadian tersebut kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada khususnya ketika terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama dan disertai angin kencang," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk memberikan informasi cuaca secara berkala guna mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana. Sementara itu, dia kembali mengingatkan bahwa Kabupaten Banjarnegara masih berpeluang hujan kriteria menengah hingga akhir Desember 2019.

"Pada dasarian dua hingga dasarian tiga atau akhir Desember 2019 wilayah Banjarnegara pada umumnya berpeluang hujan dalam kriteria menengah yakni 21 - 150 milimeter per dasarian," katanya.

Dia mengatakan, potensi tersebut juga terdapat pada kabupaten lain di sekitarnya seperti Banyumas, Purbalingga, Kebumen hingga Cilacap. Sementara itu, dia juga menambahkan bahwa berdasarkan hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) diketahui bahwa pada awal Desember hingga saat ini HTH di Banjarnegara dan sekitarnya termasuk dalam kategori sangat pendek yaitu 1 hingga 5 hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement