REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta dukungan dari Komisi VI DPR RI untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang merupakan daerah terluar Indonesia di provinsi itu.
"Kalau Sumbar rasio elektrifikasinya sudah cukup baik, mencapai 96 persen, tapi masih ada daerah yang capaiannya rendah, yaitu Mentawai yang baru 72 persen. Kami minta dukungan Komisi VI agar bisa ditingkatkan," katanya di Padang, Rabu (18/12).
Ia mengatakan itu saat kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Padang. Menurutnya solusi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Mentawai adalah pembangkit listrik tenaga diesel seperti yang dilakukan di Provinsi Bangka Belitung.
Dengan cara itu diyakini masyarakat Mentawai akan bisa menikmati sarana penerangan listrik seperti daerah lain di Indonesia. Selama ini, sejumlah program untuk meningkatkan rasio elektrifikasi telah dilakukan di Mentawai, namun Irwan menilai sifatnya lebih banyak coba-coba.
Teknologi solar cell adalah yang coba dimanfaatkan, tetapi hasilnya tidak pernah maksimal. Peralatannya pada akhirnya rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Upaya yang baru-baru ini dilakukan adalah menggunakan energi dari bambu, namun juga belum maksimal sehingga solusi terbaik adalah tenaga diesel.
Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dalam kesempatan yang sama meminta perintah pusat melalui BUMN lebih mengedepankan rasa nasionalisme dalam membantu Mentawai.
"Kalau mengharapkan profit, memang sulit kalau di Mentawai. Tapi coba pandang kami sebagai bagian dari Indonesia yang punya hak yang sama dengan daerah lain di Indonesia," katanya.
Anggota Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan pihaknya akan mencatat masukan tersebut untuk dibawa dalam rapat bersama pihak terkait."Ini menjadi bahan bagi kami dalam rapat bersama pemangku kepentingannya," kata dia.