REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjelaskan perbedaan tanda tangan basah dan cetak yang sempat menjadi polemik karena sempat ditemukannya piagam penghargaan Adikarya Wisata yang diberikan pada Diskotek Colosseum. Saefullah, Kamis (19/12), menjelaskan dua jenis tanda tangan yaitu basah dan cetak tersebut adalah yang diakui.
"Nih, ini pulpen ya tanda tangan nih, ini basah," kata Saefullah di Balai Kota Jakarta sambil menuliskannya dalam secarik kertas.
Adapun, dalam kasus penghargaan kepada Colosseum, tanda tangan yang dibubuhkan di sertifikat penghargaan adalah tanda tangan cetak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau cetak itu bisa pakai stempel, bisa juga di komputer," lanjut dia.
Saefullah kemudian menjelaskan kedua tanda tangan tersebut sama dalam penggunaannya dan perbedaannya terletak pada proses. Akan tetapi, saat ditanyakan mengenai keabsahan tanda tangan cetak Anies Baswedan dalam sertifikat tersebut, Saefullah belum menjelaskan secara detil.
"Tergantung kontennya," ucap dia.
Tanda tangan Anies di sertifikat penghargaan untuk Colosseum jadi sorotan publik. Sebab, penghargaan itu mendapat protes dari sejumlah ormas Islam.
Tak lama berselang Pemprov DKI Jakarta mencabut penghargaan tersebut, karena diketahui ada juga surat rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta sejak bulan Oktober 2019 lalu. Anies bahkan mencopot Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, Alberto Ali selaku pihak yang memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada Colosseum.