Mantan perdana menteri Malaysia Najib Rzazak mengucapkan sumpah mubahalah di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (20/12). Najib menolak tuduhan memerintahkan pembunuhan seorang model Mongolia Altantuya Shaariibuu di Malaysia. (FOTO : Lim Huey Teng/Reuters)
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak mengucapkan sumpah mubahalah di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (20/12). Najib menolak tuduhan memerintahkan pembunuhan seorang model Mongolia Altantuya Shaariibuu di Malaysia. (FOTO : Lim Huey Teng/Reuters)
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak mengucapkan sumpah mubahalah di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (20/12). Najib menolak tuduhan memerintahkan pembunuhan seorang model Mongolia Altantuya Shaariibuu di Malaysia. (FOTO : Lim Huey Teng/Reuters)
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak meninggalkan masjid setelah mengucapkan sumpah mubahalah di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (20/12). Najib menolak tuduhan memerintahkan pembunuhan seorang model Mongolia Altantuya Shaariibuu di Malaysia. (FOTO : Lim Huey Teng/Reuters)
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak meninggalkan masjid usai mengucapkan sumpah mubahalah di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (20/12). Najib menolak tuduhan memerintahkan pembunuhan seorang model Mongolia Altantuya Shaariibuu di Malaysia. (FOTO : Lim Huey Teng/Reuters)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak melakukan sumpah muhabalah atau sumpah laknat menolak tuduhan sebagai dalang pembunuhan wanita warga Mongolia Altantuya Sharibu usai shalat Jumat di Masjid Kampung Baru, Kuala Lumpur, Jumat (20/12).
Dalam sumpah yang dibacanya, Najib menyatakan hingga saat ini dirinya tidak pernah mengarahkan seseorang untuk membunuh Altantuya. "Sejak saya memasuki usia talkif (penutup) hingga saat ini saya tidak pernah mengarahkan mana-mana individu untuk membunuh seorang wanita warga Mongolia yang bernama Altantuya Sharibu," katanya.
Jika dirinya berdusta, ujar Najib, maka laknat Allah SWT atas dirinya. Jika dirinya benar, maka mereka yang memfitnah dirinya dan tidak bertaubat akan dilaknat Allah SWT di dunia dan akhirat.
"Sumpah muhabalah pernah dilakukan di zaman Nabi (Muhammad SAW) dan di Indonesia pernah dilakukan oleh Habib Rizieq Syihab," katanya.
sumber : Antara, Reuters
Advertisement