REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer baru Everton, Carlo Ancelotti mengatakan tampil di Liga Champions adalah target jangka panjang pribadinya, saat menerima pekerjaan di klub Merseyside Biru tersebut. Ancelotti bertekad membawa Everton kembali mencicipi kompetisi teratas antar klub di daratan Eropa.
"Liga Champions adalah target jangka panjang, tidak ada yang mustahil," kata Ancelotti dilansir Reuters, Selasa (24/12).
Everton terakhir kali tampil di kompetisi tertinggi antarklub Eropa pada musim 1970/71 saat masih bernama Piala Champions. Sejak berubah menjadi Liga Champions, Everton belum pernah tampil di putaran final kompetisi tersebut. Pada musim 2005/06 Everton berkesempatan untuk lolos ke Liga Champions, namun mimpi mereka dikuburkan Villarreal setelah kalah 2-4 dalam dua pertemuan di fase kualifikasi putaran ketiga.
Sedangkan keyakinan Ancelotti pantas lahir berkat pengalamannya membawa Paris Saint-Germain kembali ke Liga Champions pada 2011/12 setelah absen tujuh musim. Ancelotti menilai proyek yang dilakukannya di PSG tidak jauh berbeda dengan apa yang dihadapinya di Everton saat ini.
"Proyek di PSG memang bagus, saya pikir yang di sini juga sama," ujarnya.
Di PSG lalu, kedatangan Ancelotti tiba sebagai bagian dari proyek ambisius taipan Qatar yang menyulap klub itu menjadi patron utama sepak bola Prancis dengan sokongan modal yang hampir tak ada habisnya, tetapi juara Liga Champions masih belum tercapai. Saat ini, dukungan finansial bagi Ancelotti di Everton mengingat mereka saat ini tengah mengajukan proposal pembangunan stadion baru berkapasitas 52.000 penonton di dekat Pelabuhan Bramley-Moor.
"Fakta adanya rencana pembangunan stadion bukti bahwa klub ini punya tujuan jelas memburu kesuksesan," ujar Ancelotti.
Ancelotti pada Sabtu (21/12) diumumkan sebagai manajer permanen baru Everton menggantikan Marco Silva yang dipercat beberapa pekan sebelumnya menyusul kekalahan telak 2-5 dari rival sekota Liverpool dalam Derby Merseyside. Pelatih yang akrab disapa Don Carletto itu tiba dengan rekam jejak tiga kali juara Liga Champions dan empat juara liga domestik sepanjang kariernya, tetapi ia dipecat dari pekerjaannya di Napoli setelah menderita rentetan buruk.