REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengajak para pelaku usaha pariwisata untuk bersama-sama menciptakan kondisi nyaman untuk wisatawan pada musim libur pergantian tahun.
Citra pariwisata di Kabupaten Garut yang bagus pada akhirnya akan mengundang banyak wisatawan berkunjung ke Garut.
"Kami sudah sosialisasikan kepada para pelaku usaha pariwisata, bagaimana agar wisatawan nyaman di Garut," kata Kepala Disbudpar Kabupaten Garut Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Rabu Kemarin.
Ia menuturkan Disbudpar Garut sudah bersiap menyambut lonjakan jumlah wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Garut pada musim libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Bahkan, lanjut dia, jajarannya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi praktik pungutan liar di tempat wisata. "Sudah koordinasi agar kejadian pungli (pungutan liar) dan premanisme tidak terjadi di Garut," katanya.
Namun masih adanya praktik pungutan liar terhadap wisatawan di Cipanas Garut, kata Budi, itu merupakan oknum segelintir orang yang memanfaatkan momentum musim liburan.
Kasus tersebut, lanjut dia, sudah ditangani oleh kepolisian, dan mengamankan beberapa orang yang diduga melakukan praktik pungutan liar di Cipanas Garut.
"Saya sudah laporkan, pelakunya telah ditangkap," katanya.
Ia menambahkan destinasi wisata lain yang rawan terjadinya pungutan liar yakni di wilayah selatan Garut, namun potensi itu sudah diantisipasi dengan menyiagakan personel dari kepolisian setempat.
Keberadaan polisi itu, kata dia, akan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, termasuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas seperti pungutan liar.
"Kami sudah antisipasi semua, untuk masalah teknis pengamanannya polisi yang menentukan," katanya