REPUBLIKA.CO.ID, KANSAS -- Sedikitnya 15 orang terluka setelah nitrogen cair meledak di pabrik Texton Aviation dekat Wichita, Kansas pada Jumat (27/12). Ledakan ini berpotensi membuat peluncuran pesawat baru yang sedang dikembangkan harus ditunda.
Layanan medis darurat membawa 11 orang ke rumah sakit. Direktur Sedgwick County EMS, John Gallagher, mengatakan satu orang menderita cedera serius.
Wakil Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Sedgwick, Daniel Wegner, mengatakan korban yang mengalami cedera merupakan karyawan yang bertugas selama liburan Natal dan Tahun Baru. Ledakan saluran gas nitrogen cair tersebut juga merusak tangki penyimpanan yang menyebabkan gas nitrogen keluar dari gedung.
Rekaman video menunjukkan awan uap mengepul keluar dari bangunan yang rusak. Wegner mengatakan gas itu tidak berbahaya.
Juru bicara Textron, Stephanie Harder, mengatakan kerusakan terjadi pada Plant 3, sebuah situs untuk pembuatan komposit dan fabrikasi pesawat eksperimental termasuk SkyCourier. Diketahui, SkyCourier adalah sebuah turboprop utilitas yang sedang dikembangkan dan rencananya mulai beroperasi pada 2020.
Harder mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan kerusakan yang dialami oleh pesawat purwarupa (prototipe) tersebut. Textron Aviation, merupakan sebuah unit dari Textron Inc yang membuat pesawat Beechcraft dan Cessna.
Perekonomian wilayah Wichita telah lama didukung oleh pembuatan pesawat dari Boeing Co. Beberapa waktu lalu, Boeing mengumumkan bahwa pihaknya akan menghentikan produksi 737 Max pada Januari 2020, setelah tragedi dua kecelakaan fatal. Langkah ini berdampak kepada para pekerja di Spirit AeroSystems di Wichita, yang merupakan pemasok utama Boeing.