REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp membela keputusan VAR yang mengesahkan gol Sadio Mane. Padahal, Adam Lallana diketahui melakukan handball dalam proses terciptanya gol tunggal dalam laga kontra Wolverhampton Wanderers, Senin (30/12) dini hari WIB.
Sementara, VAR menyatakan kalau itu bukan handball. Klopp pun menegaskan kalau bola tak menyentuh tangan Lallana, melainkan bahunya.
"Bagi saya, pertama saya terkejut saat peluit dibunyikan dan itu dianggap handball. Kedua, saya pikir itu jelas bahu," ujar Klopp dikutip dari laman resmi klub, Senin (30/12).
Klopp menyatakan Nuno Espirito Santo, pelatih Wolves, tidak senang dengan keputusan VAR tersebut. Karena memang gol itu jadi penentu kekalahan timnya. Apalagi, lima menit kemudian VAR kian merugikan Wolverhampton, saat Neto mencetak gol penyama kedudukan. Namun gol tersebut dianggap offside oleh VAR, meski hanya jari Neto yang terlihat offside
Menurut Klopp, kontroversi yang terjadi akibat VAR ini wajar saja. Sebab semua yang terlibat dalam pertandingan adalah manusia yang bisa membuat kesalahan. Bahkan, Klopp sempat menyindir Wolves yang tak memanfaatkan keuntungan pelanggaran dari Adam Lallana dan menghasilkan tendangan bebas. "Itu tidak dimanfaatkan. Tapi itu membawa momentum di sisi mereka," jelasnya.
Nuno juga mengkritisi keputusan VAR dalam laga tersebut. Menurutnya, Liverpool merayakan gol yang tak seharusnya terjadi.
Menurut Nuno, ada wasit yang membuat keputusan jauh dari apa yang terjadi di lapangan. Menurutnya, operator VAR tak bisa merasakan jalannya dan ketegangan yang terjadi dalam pertandingan. "Siapa yang berada di dalam pertandingan? Ketegangan aksi? Wasit?" ujarnya.