Kamis 02 Jan 2020 05:00 WIB

Kebakaran, Puluhan Primata di Jerman Tewas

Diperkirakan, 30 hewan primata tewas akibat kebakaran di Jerman.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Muhammad Hafil
Kebakaran, Puluhan Primata di Jerman Tewas. Foto: Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Kebakaran, Puluhan Primata di Jerman Tewas. Foto: Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kobaran api telah melalap kebun binatang Krefeld, Jerman pada malam tahun baru (31/12). Insiden itu telah menewaskan puluhan hewan termasuk primata seperti orangutan, simpanse dan marmoset.

Polisi setempat memperkirakan sebanyak 30 hewan termasuk primata tewas akibat kobaran api itu. "Ketakutan terburuk kami telah terwujud," demikian pernyataan dari manajemen kebun binatang yang mengkhususkan diri pada primata itu, dilansir ABS-CBN, Rabu (1/1).

Baca Juga

Api melalap habis kandang monyet, yang dibuka sejak tahun 1975, tak lama sebelum tengah malam. Tetapi petugas pemadam kebakaran berhasil mencegah api tidak menyebar ke bangunan lain di kebun binatang di Rhine-Westphalia Utara.

Hingga kini, petugas kepolisian masih menelusuri penyebab kebakaran. Karena insiden tersebut, manajemen menutup kebun binatang pada hari ini. "Para karyawan masih merasa shock setelah tragedi yang mengerikan ini," kata manajemen.

Tewasnya primata ini menjadi kedukaan tersendiri, mengingat berbagai jenis primata di dunia terancam punah. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advance disebutkan bahwa sekitar 60 persen dari lebih 500 spesies primata di dunia terancam punah. 3 dari 4 jenis primata juga telah menyusut populasinya.

Penurunan populasi primata seperti gorilla, monyet, lemur, simpanse dan lainnya itu diduga kuat akibat aktivitas manusia termasuk perburuan, pertambangan dan pengeboran minyak. Pembakaran hutan, penebangan pohon juga dinilai telah menghancurkan habitat primata di Afrika, Amerika Selatan dan Asia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement