REPUBLIKA.CO.ID, Pengemudi ojek daring asal Tanah Abang, Rendi, menerjang banjir di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, demi mengantarkan makanan pesanan salah satu warga setempat.
Pada Rabu (1/1) sore pengemudi ‘ojol’ itu tampak melepas jaket dengan lambang perusahaan berwarna hijau dan menggulung celana panjangnya sebelum dia melewati genangan air setinggi lutut orang dewasa sambil membawa kantong plastik merah berisi kotak-kotak makanan.
“Yang pesan rumahnya di Gang Enam di dalam, jadi saya antar ke sana. Namanya sudah pesan,” tutur Rendi usai mengantar makanan tersebut di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu.
Sebelum akhirnya memutuskan untuk menerjang genangan air yang mengakibatkan akses kendaraan ditutup sepanjang jalan Benhil itu, dia sempat mencoba masuk dari beberapa titik, termasuk dari arah Pejompongan.
“Ternyata akses ke dalam ditutup semua. Jadi, saya kembali ke Jalan Sudirman dan memutuskan untuk jalan kaki mengantar makanan ke dalam,” ujar dia.
Dia mengaku, sempat melihat di pemberitaan bahwa daerah Benhil dilanda banjir, tapi dia sudah telanjur menyetujui pesanan makanan. “Kasihan juga mereka (pembeli) tidak bisa keluar dan membeli makanan, jadi saya antar ke dalam. Saya juga karena butuh (duitnya),” kata dia sambil tertawa.
Hingga Rabu sore, akses masuk jalan Bendungan Hilir dari Jalan Jenderal Sudirman masih ditutup bagi kendaraan bermotor. Air setinggi lutut orang dewasa masih menggenangi jalan tersebut. Air juga masih tampak menyemburat keluar dari saluran-saluran yang tak lagi dapat menampung volume air, sehingga banjir di Benhil belum juga surut.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan mengguyur Kota Jakarta sejak Selasa (31/12) sore secara merata hingga Rabu (1/1/) pagi. Akibatnya, sejumlah permukiman dan jalan terendam oleh banjir mulai dari selutut hingga setinggi dada orang dewasa.
Kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat sempat dialihkan ke jalan tol melalui gerbang Lenteng Agung akibat banjir yang terjadi di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, tepatnya di depan SPBU Pertamina dan pintu masuk Kementerian Pertanian sebelum lampu lalu lintas.
Menurut pantauan, banjir di depan SPBU TB Simatupang dan pintu masuk Kementan mencapai kurang lebih setinggi pinggang orang dewasa, sehingga sama sekali tak dapat dilewati kendaraan bermotor. Beberapa pengendara yang telah terlanjur melintas di jalur tersebut terlihat memutar balik ke arah Gerbang Tol Lenteng Agung.
Akibatnya, terjadi sedikit penumpukan kendaraan di sekitar gerbang tol dan lalu lintas menjadi agak tersendat. Sementara itu, sejumlah personel dari beberapa elemen, termasuk Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, petugas keamanan (security) setempat serta petugas Hutama Karya berjaket merah melalukan pengaturan lalu lintas di Gerbang Tol Lenteng Agung dan sekitarnya.
Para petugas mengarahkan kendaraan yang datang dari arah Pasar Rebo serta kendaraan yang memutar balik dari arah area yang terdampak banjir untuk memasuki jalan tol. “Bagi kendaraan bermotor yang ingin mengarah ke Lebak Bulus dan Ragunan, silakan memasuki jalan tol dan keluar di exit Mampang Prapatan, Cilandak,” kata salah satu petugas Dishub melalui pengeras suara.
Pengendara motor roda dua tidak dikenakan biaya untuk memasuki jalan tol, sementara para pengguna kendaraan roda empat tampak menggunakan kartu uang elektronik di gerbang tol. Para pengendara motor roda dua diarahkan untuk melalui bahu jalan, sementara kendaraan roda empat atau lebih tetap menggunakan tiga jalur utama jalan tol.
Jalur pengendara motor dan mobil dipisahkan dengan barisan cone penanda jalan di sepanjang garis batas bahu jalan. Jalur untuk motor di jalan dalam jalan tol berakhir di pintu keluar Mampang Prapatan atau Cilandak.
Jadi Hiburan
Bencana banjir yang melanda Jakarta rupanya menjadi hiburan untuk sekelompok anak-anak seperti yang terjadi di Jalan Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Banjir setinggi 15 sentimeter itu menjadi destinasi atraksi wahana air bagi anak-anak. Berdasarkan pantauan di lokasi, ibu-ibu mencoba melarang anaknya bermain dan berendam di air banjir, tapi larangan itu tidak dipedulikan.
Ibu-ibu lantas tersenyum dan menyerah melihat senyum semringah anak-anaknya saat bermain dengan anak seusianya. Banjir di Jalan Pos Pengumben itu juga menghentikan aktivitas bus Transjakarta Koridor 8.
Menurut warga, kondisi banjir itu sudah berlangsung sejak jam 05.00 WIB karena hujan yang tak berhenti sejak Selasa (31/12) malam. Meski malam tahun baru telah usai, dentuman petasan masih terdengar sesekali.
Kondisi rumah di pinggir Jalan Pos Pengumben Kelurahan Sukabumi Selatan pun sudah tergenang air. Kondisi itu diperparah karena dataran yang lebih rendah dari bahu jalan raya.
Kini, warga hanya bisa pasrah menunggu air surut. Menurut pantauan di lapangan, belum ada aksi pemerintah setempat untuk mengatasi air banjir dari curahan hujan yang tak henti-henti tersebut.