Jumat 03 Jan 2020 12:07 WIB

Buya Syafii: Yunahar Ilyas Sosok yang Alim

Buya Syafii menilai Yunahar Ilyas berperan dalam Islam Washatiyah.

Rep: Sylvi Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Pentakziah mendoakan almarhum Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas saat melayat di tempat persemayaman di PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (3/1).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Pentakziah mendoakan almarhum Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yunahar Ilyas saat melayat di tempat persemayaman di PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Cendekiawan, Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii, sangat kehilangan Yunahar Ilyas. Ia melayat di tempat persemayaman yakni di PP Muhammadiyah, Yogyakarta. 

Syafii mengatakan, Yunahar sempat koma saat dirawat di RS Sardjito. Sebelum dirawat di Sardjito, almarhum sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 

Baca Juga

"Sesungguhnya pada waktu di PKU itu masih sadar, dibawa ke Sardjito itu justru paru-paru kena di Sardjito. Setelah kena paru paru, koma. Kita doakan saja," kata Buya Syafii saat melayat almarhum di PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (3/01). 

Syafii mengatakan, almarhum merupakan sosok yang alim. Sebagai paham Muhammadiyah, almarhum katanya, berperan dalam mengusung Islam Wasathiyah.

"Istilahnya (Islam Wasathiyah) itu penting untuk Indonesia masa depan. Jadi tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrem kiri, tapi berada di tengah menjadi wasit terhadap Indonesia," ujarnya. 

Almarhum, juga merupakan sosok yang rajin dan tidak suka berisitirahat walaupun sedang sakit.  

"Dalam keadaan sakit masih kemana-mana. Dia di samping di PP Muhammadiyah, juga di pejabat Plt Majelis Ulama Indonesia pusat. Dia seorang kiai mengajak tafsir," ujar Syafii. 

Setelah disemayamkan di PP Muhammadiyah Yogyakarta, almarhum juga disemayamkan di Majid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Almarhum rencananya dimakamkan di Pemakaman Karangkajen, Yogyakarta. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement