Sabtu 04 Jan 2020 04:00 WIB

Kiai Didin: NU-Muhammadiyah Bersatu Majukan Ekonomi Umat

Gerakan bersama NU dan Muhammadiyah akan diikut oleh ormas Islam lainnya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
KH Didin Hafidhudin mendorong peningkatan hubungan NU-Muhammadiya. (foto ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
KH Didin Hafidhudin mendorong peningkatan hubungan NU-Muhammadiya. (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim Prof KH Didin Hafidhuddin mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua ormas Islam terbesar yang dimiliki umat dan bangsa Indonesia.

Peran NU dan Muhammadiyah untuk merekatkan umat agar semakin kokoh kesatuan dan persatuannya tentu sangat diharapkan.

Baca Juga

"Jika NU dan Muhammadiyah bergerak bersama dalam kesatuan yang rapi untuk menyejahterakan masyarakat, saya yakin akan terjadi percepatan yang signifikan," kata Prof KH Didin kepada Republika, Jumat (3/1).

Ia menilai, NU dan Muhammadiyah perlu bekerja sama dalam pemberdayaan umat. Misalnya dengan mendirikan koperasi berbasis masjid atau usaha-usaha lain yang berorientasi pada sektor ril. Maka tentu hasilnya akan sangat baik.

Ia menambahkan, jika NU dan Muhammadiyah bersama sama dalam membangun umat, pasti akan diikuti oleh yang lainnya.

"Saya sangat apresiatif terhadap ajakan Buya Anwar Abbas Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang disambut baik oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini. Mudah-mudahan hal ini bisa direalisasikan pada tahun 2020 ini Insya Allah," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas berharap NU dan Muhammadiyah semakin kompak dan bersatu pada 2020 untuk berjuang bersama memperbaiki nasib rakyat. Menanggapi ajakan itu, Sekretaris Jendela Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini menyambut baik ajakan Buya Anwar Abbas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement