REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbit Suara Muhammadiyah menerbitkan buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan. Di dalam buku tersebut, publik diingatkan tentang problem terbesar umat manusia.
Salah satu penulis buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan, Ustaz Qaem Aulassyahied mengatakan, di buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan pada bab terakhir ada Taujihat. Taujihat itu sifatnya rekomendasi.
"Intinya bahwa Islam sebagai agama yang komprehensif tentu memberikan panduan kepada setiap pemeluknya, yang nanti panduan-panduan itu bisa dijadikan sebagai pedoman di dalam menyelesaikan berbagai problem," kata Ustaz Qaem kepada Republika usai acara Cahaya Ramadhan bertema Menjalani Ibadah dengan Energi Berkelanjutan di Jakarta, Rabu (19/2/2025)
Ustaz Qaem mengatakan, yang perlu disadari adalah problem yang terbesar umat manusia, salah satu problem yang urgen di zaman sekarang adalah problem lingkungan di antaranya adalah krisis iklim dan problem yang berkaitan dengan energi.
Ia berharap para pembaca buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan atau setiap orang yang beriman saat membaca buku tersebut memiliki kesadaran yang sama bahwa umat manusia sedang menghadapi masalah besar, yakni problem lingkungan seperti krisis iklim dan problem yang berkaitan dengan energi.