Selasa 07 Jan 2020 21:56 WIB

Sound of Borobudur Tutup Festival Pamalayu

Musisi Sound of Borobudur tampil di acara puncak membawakan sejumlah lagu

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agung Sasongko
Dewa Budjana, salah satu personel Sound of Borobudur
Foto: VOA
Dewa Budjana, salah satu personel Sound of Borobudur

REPUBLIKA.CO.ID, DHARMASRAYA -- Malam penutupan rangkaian panjang Festival Pamalayu yang diadakan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya bersama Langgam Institut dimeriahkan dengan penampilan musisi-musisi legendaris seperti Dewa Budjana, Trie Utami, dan Purwa Tjaraka pada Senin (6/1) kemarin.

Ketiganya hadir di Dharmasraya bersama belasan musisi lainnya yang telah menjadi suatu kelompok bernama Sound of Borobudur. Musisi Sound of Borobudur tampil di acara puncak membawakan sejumlah lagu dengan memainkan belasan alat musik yang tertuang di relief Candi Borobudur.

"Kami ingin menunjukkan interpretasi dari temuan kita di relief candi Borobudur. Interpretasi dari yang tergambar tanpa referensi bunyi apapun, lalu kita bikin komposisi," kata Purwa.

Dalam Sound Of Borobudur ini, Purwa bertindak sebagai Direktur Eksekutif. Untuk pemain musik dan vokal, selain Budjana dan Trie Utami, ada Bintang Indrianto, Herwan Wiradireja, Mochamad Saatsyah, Jalu Gatot Pratidina, Victor Parulian, Dunung Basuki, Fariz Alawan, Taufan Irianto, Aktivano Cristian, Chaka Priambudi, Agusto Andreas, dan Eko Suprianto.

Purwa menjelaskan, semangat yang dibawakan oleh Sound of Borobudur sama dengan Pemkab Dharmasraya untuk merawat dan menunjukkan kekayaan bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.

Purwa menilai Festival Pamalayu merupakan upaya memelihara, merawat peninggalan peradaban, dan meluruskan sejarah yang sempat simpang siur.

Di Sungai Batang Hari yang mengaliri Dharmasraya menurut Purwa menyimpan banyak benda-benda bukti sejarah peradaban yang maju di Dharmasraya.

"Situs itu bukan hanya onggokan batu. Itu adalah perpustakaan yang diwariskan kepada kita di mana peninggalan situs sejarah itu penuh dengan ilmu pengetahuan," ucap Purwa.

Purwa berharap dengan adanya Festival Pamalayu setiap tahun, masyarakat dapat sama-sama menjaga keberadaan situs-situs sejarah yang ada di Dharmasraya.

Malam puncak Festival Pamalayu sendiri diadakan di kompleks Candi Padang Roco di Dharmasraya. Acara ini dihadiri ribuan warga yang datang dari kabupaten sampai provinsi lain di luar Sumbar.

Malam puncak kemarin juga dihadiri Mantan Menteri Bappenas Andrinof Chaniago, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan beberapa pejabat lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement