Selasa 07 Jan 2020 22:19 WIB

Jateng Pantau Jalur Pantura

Tingginya curah hujan sehingga mempercepat tergerusnya aspal serta membuat genangan.

Pekerja melakukan pengecatan marka jalan di jalur Pantura Tegal, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Pekerja melakukan pengecatan marka jalan di jalur Pantura Tegal, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan menerjunkan tim patroli untuk membantu Kementerian PUPR melakukan pengecekan jalan-jalan yang rusak di sepanjang jalur pantai utara (Pantura).

"Saya mendesak Kementerian PUPR untuk melakukan patroli jalan raya di jalur Pantura, jika diperlukan, pasukan Jalan Cantik dari Dinas Bina Marga Jateng juga siap terjun bareng," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai meresmikan Jembatan Polaga di Kabupaten Pemalang, Selasa (7/1).

Ganjar menyebutkan bahwa jalan di Pantura wilayah Jawa Tengah sebagian mulai rusak dan berlubang, salah satunya akibat dari tingginya curah hujan sehingga mempercepat tergerusnya aspal serta membuat genangan.

Menurut Ganjar, Pasukan Jalan Cantik siap diterjunkan kapan saja, apalagi selama ini jalinan kerja antara Dinas PU, Bina Marga, dan Cipta Karya Jateng dengan Kementerian PUPR telah berjalan dengan baik.

"Musim hujan biasanya aspal 'ngelupas' dan sebagainya, harus ada patroli jalan. Nanti teman-teman Bina Marga kita rajin, sistem informasi jalan kita dengan aplikasi jalan cantik bisa membantu, tapi yang sifatnya dibuat sistematis dan terencana, Kementerian PUPR dan Bina Marga sudah menyiapkan," jelasnya.

Kendati demikian, secara garis besar Ganjar mengatakan pengerjaan jalur Pantura telah ada desain sistemnya, bahkan meluas hingga jalur pantai Selatan dan jalur tengah.

"Progresnya sudah sangat bagus, pengerjaan ini berjalan terus menerus. Tidak ada yang didiamkan, bahwa belum sampai atau belum selesai memang harus ditangani dengan cara darurat," tambahnya.

Sebagai upaya merawat kondisi jalan di jalur pantura, Ganjar mendesak para pemilik ataupun sopir truk agar membawa angkutan sesuai tonase yang telah ditentukan karena truk yang mengakut melebih kapasitas menjadi penyebab jalan menjadi rusak

"Pemilik dan supir truk yang melebihi tonase, tolong dong agar jalannya bisa awet dan selamat karena kalau kecelakaan lebih bahaya. Nanti biar Kemenhub mengatur 'over dimention over loading' itu dikontrol betul. Jembatan timbang mesti mengontrol," lanjut Ganjar

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement