Rabu 08 Jan 2020 08:06 WIB

Hippindo: Kerugian Usaha Ritel Akibat Banjir Capai Rp 500 M

Penurunan pendapatan usaha ritel akibat banjir cukup drastis.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020).
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir serta longsor yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun ini berdampak pada sejumlah aktivitas ekonomi. Pelaku usaha ritel pun mengaku mengalami kerugian sekaligus penurunan omset.

Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menjelaskan, kerugian disebabkan penjualan yang menurun dan rusaknya barang ritel karena tergenang banjir. "Stok (barang) suplier-nya juga rusak jadi nggak kirim, ditambah karyawan kerendam," ujar Budi kepada Republika.co.id pada Rabu (8/1).

Baca Juga

Ia menyebutkan, total kerugian di Jabodetabek, Jawa Barat, serta Banten mencapai Rp 500 miliaran. "Anggota Hippindo tidak termasuk suplier selama seminggu yakni dari 1 Januari sampai 7 Januari," jelas dia.

Penurunan pendapatan usaha ritel, lanjut Budi, juga cukup drastis dibandingkan hari biasanya. "Diperkirakan turun 50 persen," katanya.

Demi mengatasi dampak tersebut, ia mengatakan, Hippindo akan bertemu Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk berdiskusi. "Rencananya minggu depan atau bulan ini, lihat jadwal," ungkap Budi.

Dirinya menambahkan, seiring mulai surutnya banjir di beberapa wilayah, kini usaha ritel sudah kembali berjalan. Hanya saja ada sebagian yang belum aktif, sebab masih dalam perbaikan.

"Ada mall yang sebagian masih diperbaiki. Seperti Taman Anggrek, Lippo Puri, dan Mall Cipinang Indah," kata Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement