REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tagar #NoWarWithIran atau tidak berperang dengan Iran menjadi trending topic di Twitter wilayah Amerika Serikat pada Rabu (8/1). Tagar tersebut menjadi trending setelah Iran dilaporkan menyerang fasilitas militer AS di Irak.
Itu pertama kalinya Iran menyerang fasilitas AS secara langsung sejak mengepung Kedutaan Besar AS 1979. Serangan itu membuka kemungkinan perang terbuka antara AS dan Iran.
Kini seluruh dunia menantikan keputusan Presiden AS Donald Trump apakah ia merespons serangan tersebut dengan kekuatan militer atau tidak. Kantor berita Associted Press melaporkan Trump mengumpulkan penasihat keamanan nasional pada Selasa malam (7/1) malam waktu setempat.
Trump belum menunjukkan ia berniat untuk membalas serangan tersebut. Di Twitter, ia berjanji akan segera menyampaikan keputusannya.
Serangan Iran dilakukan beberapa hari setelah Trump memerintahkan serangan yang membunuh komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani. Iran bersumpah akan membalas pembunuhan tersebut.
Menurut salah satu pejabat AS serangan Iran di Irak tidak memakan korban jiwa dari pihak AS. Rudal-rudal yang dilepaskan Iran mengincar dua pangkalan satu di utara Irbil, sebelah utara Irak dan d Ain al-Asad di sebelah barat Irak.
Tidak adanya korban jiwa dari pihak AS membuat Trump memiliki kesempatan untuk menurunkan ketegangan dan menarik AS dari kemungkinan perang. Pengusaha real estate itu akan menghadapi pemilihan umum pada bulan November mendatang.
Dalam kampanyenya 2016 lalu, Trump berjanji untuk mengakhiri perang-perang AS yang tak berkesudahan. Tapi beberapa hari terakhir Trump mengeluarkan retorika-retorika mengancam.
"Jika Iran melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan, mereka akan menerima konsekuensinya, dan sangat keras," kata Trump.