REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Tiga orang polisi tewas dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa. Kementerian Keamanan Publik mengatakan para demonstran menyerang gedung tentara di dekat bandara militer.
Pengunjuk rasa menyerang dengan granat tangan, bom molotov dan pisau di desa Dong Tam, dekat ibu kota Hanoi. Selain tiga orang polisi, ada satu orang pengunjuk rasa yang juga tewas dalam peristiwa itu.
Kementerian Keamanan Publik mengatakan ada satu pengunjuk rasa lainnya yang terluka. Mereka tidak menjelaskan maksud tujuan dari pengunjuk rasa. Belum diketahui berapa tepatnya polisi yang terbunuh karena angkanya belum dapat diverifikasi secara independen.
Dalam pernyataannya, Kamis (9/1), organisasi hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) mengatakan bentrokan itu dipicu masalah sengketa lahan. HRW meminta pihak berwenang untuk menggelar penyelidikan 'transparan dan imparsial'.
"Pemerintah Vietnam harus mengakui pentingnya melakukan dialog dan negosiasi dengan petani untuk menyelesaikan sengketa lahan seperti di Dong Tam dengan perilaku yang damai dibandingkan kekerasan," kata deputi direktur Asia HRW Phil Robertson, Kamis (9/1).
Sengketa lahan kerap terjadi di Vietnam. Tapi, baru kali ini ada polisi yang tewas dalam perselisihan semacam itu.
"Pihak berwenang telah menggelar penyelidikan terhadap kasus ini dan telah menangkap orang yang melanggar hukum," kata Kementerian Keamanan Publik Vietnam.