Kamis 09 Jan 2020 21:00 WIB

PUI: Ada yang Ingin Menjauhkan Pemerintah dan Ormas Islam

Banyak ormas Islam lahir sebelum pemerintah Indonesia ada.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
PUI: Ada Yang Ingin Menjauhkan Pemerintah dan Ormas Islam. Foto: KH Nazar Haris
Foto: dok PUI DPC Bekasi
PUI: Ada Yang Ingin Menjauhkan Pemerintah dan Ormas Islam. Foto: KH Nazar Haris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro Persatuan Umat Islam (PUI), KH Nazar Haris menyampaikan, ormas-ormas Islam yang lahir sebelum kemerdekaan berjasa atas terbentuknya NKRI. Tapi ada pihak-pihak yang ingin memisahkan atau menjauhkan antara pemerintah dan ormas Islam.

KH Nazar mengatakan, bila dalam perjalanannya terjadi perbedaan pendapat antara ormas Islam dengan pemerintah. Itu disebabkan oleh adanya informasi yang bias. Sebab di tengah perpolitikan bangsa Indonesia ini ada kelompok atau orang-orang yang berupaya menjauhkan pemerintah dan ormas-ormas Islam.

Baca Juga

"Misalnya kelompok PKI yang berupaya melakukan intrik supaya antara ormas Islam dan pemerintah berjarak (jauh)," kata KH Nazar kepada Republika, Kamis (9/1).

Mantan Ketua Umum PUI ini mengingatkan, ormas Islam yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia adalah stakeholder yang berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Ormas-ormas Islam ini banyak berkorban untuk sampai terbentuknya NKRI.

KH Nazar juga mengapresiasi Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi yang menyampaikan ingin merangkul semua ormas Islam apapun masa lalunya asalkan mau bersama-sama membangun bangsa Indonesia. Menurutnya, pernyataan menteri agama cukup konstruktif.

Dia juga menilai menag memahami bahwa ormas-ormas Islam yang paling berjasa bagi bangsa Indonesia disamping kelompok lainnya. "Pernyataan menag konsolidasi kebangsaan yang bagus, bangsa ini jangan dibiarkan terpecah, bagaimana bangsa ini berdaya kalau terpecah," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement