REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN—Banjir bandang menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, sepanjang Rabu (8/1) malam hingga Kamis (9/1) siang. Tercatat tujuh kecamatan yang dilalui DAS sungai Tuntang tergenang dalam bencana alam ini.
Selain tingginya curah hujan, banjir bandang tersebut juga dipicu luapan air sejumlah sungai serta jebolnya sejumlah titik tanggul dan infrastruktur irigasi, akibat tidak mampu menampung debit air yang melonjak cukup tajam.
“Hingga Kamis siang ini, satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang ini,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih.
Warga yang menjadi korban meninggal dunia akibat banjir bandang ini, jelas Endang, diketahui atas nama Hj Florentina Siti Haryatmi (68), salah seorang warga Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung.
Saat banjir bandang terjadi, korban terjatuh di rumahnya yang ternedam air. “Proses evakuasi terhadap korban telah dilaksanakan tim SAR BPBD Kabupaten Grobogan bersama warga pada Rabu malam,” jelasnya.
Di mengatakan, sebelumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan serta Kabupaten Semarang atau hulu sungai Tuntang, sepanjang Rabu siang hingga malam hari.
Akibatnya sejumlah sungai yang berhulu di wilayah Kabupaten Semarang dan sejumlah anak sungai yang mengalir melalui wilayah terdampak banjir mengalami over kapasitas. Air pun meluap hingga menggenangi lahan pertanian dan permukiman.
Berdasarkan laporan yang dihimpun BPBD Kabupaten Grobogan, kawasan terdampak genangan parah meliputi Kecamatan Gubug, Tegowanu, Karangrayung, Penawangan, Godong, Tanggungharjo serta Kecamatan Kedungjati.
“Dengan melihat luasnya genangan banjir bandang di tujuh wilayah kecamatan ini, setidaknya lebih dari 2.000 rumah telah terendam dan hingga Kamis pagi sudah berangsur surut,” ungkapnya.
Camat Karangrayung, Hardimin, menjelaskan ketinggian genangan air akibat banjir bandang di wilayahnya bervariasi, mulai dari 0,5 meter hingga 1,5 meter. “Untuk rumah yang berada di bawah jalan ketinggian genangan bisaa mencapai 1,5 meter,” jelasnya.
Guna membantu menyelamatkan warga yang terjebak dalam genangan, lanjut Hardimin, tim SAR BPBD Kabupaten Grobogan, TNI dan Polri beserta relawan bahu- membahu mengevakuasi warga hingga Kamis dini hari.
Warga yang pemukimannya terendam cukup parah diungsikan ke lokasi yang relatif lebih aman dari genangan. Masing- masing warga Desa Mojoagung, Termas, Sumberjosari serta Desa Putatnganten
Banjir yang menggenang wilayah Kecamatan Karangrayung ini dipicu oleh meluapnya sungai Jajar, akibat hujan lebat dalam durasi waktu panjang dan kiriman air dari daerah ain yang lokasinya lebih tinggi.
Akibatnya, aktivitas warga lumpuh, demikian halnya aktivitas belajar. “Kami masih terus menginventarisir fasilitas umum mapun fasilitas sosial yang terdampak oleh banjir bandang ini,” tambah Hardimin.
Endang Sulistyoningsih menambahkan, untuk banjir di wilayah Kecamatan Gubug, Tegowanu dan Godong disebabkan oleh luapan air akibat jebolnya bendung Glapan, yang menjadi pengendali kanal sungai Tuntang.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengerahkan alat berat guna menangani kerusakan Bendungan Glapan, di Kecamatan Gubug yang menjadi penyebab utama beberapa wilayah disekitarnya terendam banjir.
“Alat berat datang hari ini sudah dikerahkan untuk memperbaiki bendung maupun tanggul yang rusak sebagai tindakan penanggulangan darurat,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat meninjau lokasi banjir di Desa Glapan.
Alata berat yang dikerahkan Dinas PSDA dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana adalah excavator atau backhoe untuk pengerukan dan pemerataan tanggul jebol sebelum dibangun tanggul darurat.
Selain itu juga sejumlah dump truk untuk pengiriman material tanggul. “Ini untuk penanganan darurat terlebih dahulu, dan untuk penanganan permanen telah dianggarkan sebesar Rp 80 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan tanggul bendungan dan sungai,” jelsnya.
Ganjar juga menyampaikan, banjir di tujuh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Grobogan dipicu jebolnya bendungan Glapan serta sungai Tuntang yang membelah wilayah Kabupaten Grobogan.