Jumat 10 Jan 2020 08:50 WIB

Tujuh Desa di Tanggamus Lampung Terendam Banjir

Banjir juga menyebabkan jalan lintas barat (jalinbar) Lampung terputus.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Warga mengevakuasi barang-barang dari rumahnya yang terendam banjir (foto ilustrasi)
Foto: Antara/Ardiansyah
Warga mengevakuasi barang-barang dari rumahnya yang terendam banjir (foto ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Banjir dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Kamis (9/1) malam. Hujan yang lebat yang mengguyur kawasan itu menyebabkan tujuh desa terendam banjir dan jalan lintas barat (jalinbar) Lampung terputus.

Keterangan yang diperoleh Republika dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Jumat (10/1), tujuh desa yang mengalami banjir yakni Desa Sedayu, Way Kerap, Sukaraja, Kacapura, Banding Agung, Pardawaras, dan Bangun Rejo. Sedangkan jalinbar yang terputus karena terendam banjir dan tertutup tanah longsor berada di Desa Sedayu.

Baca Juga

Petugas BPBD Tanggamus masih melakukan upaya pertolongan kepada korban bencana, dan melakukan evakuasi warga. Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tanggamus Fina Oktasari menyatakan, data sementara tujuh desa terendam banjir, dan sementara belum ada korban jiwa. “Kondisi hujan sudah mereda,” katanya.

Sedangkan arus kendaraan yang melintas di jalinbar yang menghubungkan Bandar Lampung – Krui (Kabupaten Pesisir Barat) dialihkan melalui jalan lintas tengah (jalinteng). hal sama terjadi pada kendaraan yang menuju Bengkulu dan sebaliknya dialihkan ke jalinteng.

Brigpol Nana Wahyudi, anggota Satlantas Polres Tanggamus menyatakan, arus lalu lintas di jalinbar di Simpang Sedayu, Kabupaten Tanggamus, Kamis (9/1) pukul 21.00, tidak bisa lagi dilewati kendaraan roda dua dan empat. “Karena jalan tertimbun longsor akibat banjir bandang,” katanya.

Ia mengimbau pengendara dari Kota Bandar Lampung menuju Pesisir Barat atau Bengkulu dan sebaliknya, saat ini akses jalan belum bisa dilewati karena badan jalan tertutup tanah longsor dari perbukitan. Arus kendaraan yang biasa melintas di Simpang Sedayu dialihkan ke jalinteng melalui Kotabumi, Bukit Kemuning, Liwa dan Krui atau ke Bengkulu.

Hujan yang mengguyur wilayah Tanggamus selama sepekan terakhir terpantau intensitasnya cukup tinggi dan lama. Berdasarkan keterangan dari warga, banjir yang merendam pemukiman penduduk di tujuh desa tersebut pada Jumat dini hari belum juga surut, namun hujan mulai mereda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement