REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Unai Emery mengaku pernah terlibat dalam proses seleksi pelatih baru Everton. Namun, setelah wawancara sekitar tiga jam, Emery akhirnya menolak tawaran itu.
Mantan juru taktik Arsenal tersebut memilih pulang kampung ke Spanyol. Emery tergusur dari posisi pelatih di Arsenal pada 29 November. Sepekan kemudian, Marco Silva kehilangan posisi yang sama di Everton.
Emery mengaku Everton siap menjanjikannya kontrak jangka panjang. Namun tiba-tiba, klub rival sekota Liverpool itu memilih Carlo Ancelotti ketimbang dirinya.
"Everton tertarik pada saya, dan saya mempertimbangkannya. Saya tidak langsung menolaknya, saya sempat diwawancara tiga jam. Mereka menyukai saya saat melatih Paris Saint-Germain (PSG)," kata Emery dilansir dari Goal pada Kamis (9/1).
Emery tak mempersoalkan keputusan Everton. Sebab ia menantikan klub Spanyol yang membutuhkan jasanya. Tercatat, Sevilla, Valencia, Almeria, dan Lorca Deportivo pernah merasakan tangan dinginnya.
"Saya ingin momen ini jadi refleksi. Saya berpikir untuk tinggal di Madrid, lalu ke Valencia, dan London. Saya ingin mengunjungi keluarga di San Sebastian," ujar Emery. "Saya ditawari beberapa klub, tapi belum saya terima untuk kembali melatih. Saya ingin kembali dulu ke Spanyol."
Karier kepelatihan Emery mencuri perhatian dunia saat bersama Sevilla memenangi Liga Europa tiga kali di musim 2013 hingga 2016. Lalu ia pindah ke PSG pada 2016 hingga memenangi satu trofi Ligue 1 dan empat trofi domestik selama dua musim.
Kariernya berlanjut menjadi penerus Arsene Wenger di Arsenal. Sayangnya, mantranya tak cukup ampuh selama menukangi the Gunners.