Jumat 10 Jan 2020 16:18 WIB

Soal Jiwasraya, Erick: Kita tak Ingin Lempar-lemparan

Faktor kepercayaan memegang peranan penting dalam mewujudkan iklim bisnis sehat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendapat sejumlah tugas berat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dia katakan saat perjanjian kerja sama perusahaan patungan antara KAI dengan MRT Jakarta yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1).

Erick mengaku amanat dari Jokowi untuk mencapai 12 Key Perfomance Indicators (KPI) atau indikator kinerja utama. Erick menilai untuk mencapai 12 KPI tentu memerlukan kolaborasi dan kerja sama yang maksimal.

"Salah satunya yang lagi hot, Jiwasraya," ujar Erick.

Erick menyampaikan Kementerian BUMN bersama manajemen Jiwasraya yang baru sedang menjalan upaya penyehatan perseroan dengan pembentukan anak usaha, holdingisasi asuransi, hingga penjualan aset finansial berupa saham Jiwasraya hingga mencari investor.

"Kita tidak mau lempar-lemparan, kita akan pastikan kita cari jalan, kita akan selamatkan karena ini juga kepercayaan," ucap Erick. 

Erick menilai faktor kepercayaan atau trust memegang peranan penting dalam mewujudkan iklim bisnis dan investasi yang baik. Erick menilai Anies selaku Gubernur DKI Jakarta pun memahami bagaiamana pentingnya sebuah kepercayaan dalam upaya Anies menggenjot investasi hingga pariwisata di Jakarta.

"Kalau kepercayaan publiknya atau kepercayaan masyarakat dunia luar yang melihat Indonesia katanya begini, begitu, itu ternyata hal yang ini saja apalagi sudah ada komplain dari masyarakat asing, Korea, kalau kita cuma diam-diam saja, saya rasa kita bukan contoh pimpinan yang baik," kata Erick. 

Erick meminta dukungan seluruh pemegang kebijakan, tidak hanya di level kementerian melainkan pemimpin daerah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement