Sabtu 16 Aug 2025 21:29 WIB

Relawan Bakti BUMN Turun ke Ciamis Bangun Kemandirian Desa

Program ini digagas Kementerian BUMN.

Holding BUMN Danareksa bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menggelar program Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, pada 14–17 Agustus 2025.
Foto: Danareksa
Holding BUMN Danareksa bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menggelar program Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, pada 14–17 Agustus 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS — PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menggelar program Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, pada 14–17 Agustus 2025. Program ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi desa melalui pelatihan pertanian, penguatan UMKM, dan pengembangan wisata berbasis lokal.

Sebanyak 10 relawan dari berbagai BUMN terjun langsung mengikuti sejumlah agenda seperti pelatihan pembukuan UMKM, pengolahan kopi, budi daya jamur, literasi keuangan bagi siswa SD, renovasi sekolah, penghijauan, hingga beautifikasi Jembatan Karsa Mekar (Sekardana). Relawan tersebut berasal dari ASDP, BTN, IFG, Kilang Pertamina Internasional, PLN Indonesia Power, PTPN1, PTPN4, Sang Hyang Seri, Sinergi Gula Nusantara, dan Wijaya Karya.

Baca Juga

Direktur Manajemen Risiko merangkap Plt Direktur Keuangan PT Danareksa (Persero) Avianto Istihardjo mengatakan, relawan Bakti BUMN merupakan upaya Holding BUMN Danareksa dan PPA untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui transfer pengetahuan dan keterampilan. “Pogram yang digagas Kementerian BUMN ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para relawan yang terjun dan berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui kolaborasi yang berkelanjutan,” kata Avianto dalam siaran pers, Sabtu (16/8/2025).

Dalam pelaksanaan kegiatan, Holding BUMN Danareksa dan PPA menggandeng Universitas Galuh, Pemerintah Desa Medanglayang, serta komunitas lokal, melalui konsep “Medanglayang Berdaya” yang mengintegrasikan agrikultur, industri rumah tangga, dan pariwisata berkelanjutan.

Avianto menambahkan, konsep ini diimplementasikan melalui strategi bersama untuk menjadikan Medanglayang sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing, mulai dari penguatan kapasitas petani kopi dan jamur, pendampingan UMKM, hingga promosi potensi wisata. “Seluruh program dirancang untuk memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan, desa ini memiliki 90 hektare kebun kopi arabika yang menghasilkan 16.000 kg kopi per tahun dan telah diekspor ke seluruh dunia. Wilayah ini juga menjadi lokasi tujuan wisata alam seperti Puncak Jamiaki yang menawarkan pemandangan dua kota, yaitu Tasikmalaya dan Ciamis.

Puncak kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VIII akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2025 dengan upacara bendera, pentas seni, bazar UMKM, dan lomba rakyat warga.

Avianto menyampaikan, momentum ini tidak hanya menjadi perayaan kemerdekaan, tetapi juga simbol kebersamaan antara BUMN, relawan, dan masyarakat dalam menghidupkan semangat gotong royong dan kemandirian desa. “Dengan kolaborasi lintas pihak dan semangat masyarakat, Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Medanglayang diharapkan menjadi tonggak lahirnya desa yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing, selaras dengan Asta Cita.”

Kepala Desa Medanglayang, Ada Suhada mengapresiasi program ini. “Kehadiran relawan memberi energi baru bagi masyarakat, bukan hanya dari sisi infrastruktur dan pelatihan, tetapi juga semangat kebersamaan. Harapan kami, program ini menjadi langkah awal menjadikan Medanglayang lebih mandiri, berdaya, dan dikenal luas sebagai desa wisata berbasis budaya,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement