Sabtu 11 Jan 2020 19:19 WIB

Said Aqil Minta Presiden Dinginkan Iran vs AS

Sai Aqil meminta Presiden berbuat sesuatu untuk meredam konflik Iran-AS.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) yang juga Ketua PBNU, KH. Said Aqil Siradj bersama sejumlah tokoh agama saat menghadiri pengukuhan LPOK di Jakarta, Sabtu (11/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) yang juga Ketua PBNU, KH. Said Aqil Siradj bersama sejumlah tokoh agama saat menghadiri pengukuhan LPOK di Jakarta, Sabtu (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Said Aqil Siroj meminta agar pemerintah Indonesia turut membantu mendinginkan panasnya suasana antara Iran dan Amerika Serikat.

"Saya minta pemerintah, Presiden berbuat sesuatu untuk mendinginkan atau meredam konflik Iran-AS," kata Said Aqil di Gedung PGI Jakarta, Jalan Salemba Raya No 10, Jakarta, Sabtu (11/1).

Baca Juga

Said Aqil mengaku tak heran dengan sikap AS terhadap Iran. Menurutnya, selama ini AS selalu berbuat apapun yang ditolak masyarakat Timur Tengah. Ia pun mencontohkan pemindaban ibu kota Palestina menjadi ibu kota Israel.

"Itu kan sangat menyakiti umat Islam. Itu dilakukan Amerika. Apapun, seperti perang Yaman, didukung Amerika. Saya tdk ikut campur politiknya, tapi yang jelas seperti di Yaman kelaparan, pembunuhan luar biasa," tuturnya.

Iran diketahui telah menyatakan tak akan lagi terikat dalam komitmen perjanjian nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) setelah AS membunuh Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Iran mengatakan akan melanjutkan upaya pengayaan uranium.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement