Ahad 12 Jan 2020 08:05 WIB

Pemkot Tangerang Data Rumah Rusak Akibat Banjir

Data terkait rumah rusak di Tangerang akan diajukan ke pusat untuk kompensasi.

Warga membersihkan rumah pascabanjir di Pondok Arum, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (4/1/2020).
Foto: FAUZAN/ANTARA FOTO
Warga membersihkan rumah pascabanjir di Pondok Arum, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (4/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang masih melakukan pendataan terkait kerusakan rumah dan fasilitas publik setelah banjir yang terjadi pada 1 Januari 2020. Selanjutnya, data ini akan diajukan kepada pemerintah pusat.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismanyah di Tangerang menuturkan lurah dan camat telah diinstruksikan untuk mendata rumah warga yang mengalami kerusakan. Hal ini dimaksudkan untuk dimasukkan dalam program perbaikan rumah rusak akibat banjir dari bantuan pemerintah pusat. Meskipun demikian, Pemkot Tangerang hingga saat ini belum menerima tata cara teknis pengajuannya.

Baca Juga

"Meski sampai kini kami belum mengetahui tentang teknis pengajuan perbaikan rumah rusak dari pemerintah pusat, tapi lurah dan camat sudah kamiminta lakukan pendataan terlebih dahulu," ujarnya, Ahad (12/1).

Arief juga telah meminta kepada dinas terkait untuk melakukan koordinasi dengan kementerian terkait agar program perbaikan rumah rusak pascabanjir, dapat juga diperoleh oleh warga Kota Tangerang.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono keterangannya di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (8/1), menyatakan jika pemerintah akan memberikan kompensasi kepada seluruh masyarakat korban banjir yang rumahnya rusak sesuai dengan kriterianya. Pemberian kompensasi akan dilakukan oleh BNPB sesuai dengan kriteria, yakni rusak berat senilai Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

Perlu diketahui, jumlah warga terdampak banjir yang terjadi pada awal 2020 mencapai 16 ribu jiwa lebih atau 5.300 KK mengungsi akibat banjir yang tersebar di 13 kecamatan atau 289 titik banjir. Ketinggian air yang merendam pemukiman dan jalan raya mulai dari 15 sentimeter hingga 130 sentimeter.

Kemudian, untuk penanganan banjir yang kini sedang dilakukan adalah oleh Dinas PUPR dengan memperbaiki tanggul yang jebol dan pembersihan sampah di pemukiman dan sungai. Lalu, Wali Kota juga sudah memeriksa lokasi embung di beberapa wilayah serta pompa penyedot air. Hal ini terkait adanya informasi dari BMKG yang menyatakan akan terjadi hujan lebat pada akhir pekan ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement