REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seratusan wilayah rukun tetangga (RT) di Jakarta dilaporkan terdampak banjir pada Ahad (6/7/2025) hingga Selasa (8/7/2025). Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengeklaim dapat menangani banjir itu dalam waktu cepat.
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, banjir yang terjadi beberapa hari lalu tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga di daerah penyangga seperti Bekasi dan Tangerang Selatan (Tangsel). Menurut dia, banjir itu disebabkan karena curah hujan yang tinggi di Jakarta dan dataran tinggi. Sementara itu, air laut juga sedang pasang, sehingga air tidak mengalir.
"Saya monitor sendiri, apakah pompanya sudah dijalankan, memang enggak bisa penanganan itu tidak detail untuk Jakarta. Alhamdulillah besoknya Jakarta praktis (sudah tertangani)," kata dia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).
Menurut dia, penanganan banjir itu dapat ditangani dengan cepat lantaran Pemprov Jakarta memiliki infrastruktur yang telah memadai. Ia menyebutkan, saat ini Pemprov Jakarta memiliki 600 unit pompa statisioner dan 600 unit pompa mobile.
"Saya membayangkan di daerah-daerah lain, dan saya sudah sampaikan juga ke Pak (Gubernur Banten) Andra Soni, ke Wali Kota Bekasi, kalau memang kemudian teman-teman di Banten maupun Tangerang membutuhkan, tentunya kami siap untuk membantu untuk itu," ujar dia.
Sebelumnya, Pramono juga sempat menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang terdampak banjir di Jakarta. Menurut dia, banjir yang terjadi di Jakarta saat ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang tidak bisa dilawan. Pertama, curah hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir cukup tinggi. Tidak hanya di Jakarta, hujan juga terjadi di wilayah Bogor, sehingga menyebabkan limpahan air ke Jakarta.
Selain itu, saat ini air laut di Jakarta juga tinggi karena sedang pasang. Alhasil, aliran air sungai tidak bisa mengalir ke laut.
"Karena memang seperti yang saya sampaikan tadi ada hal yang mohon maaf, enggak bisa dilawan," ujar Pramono.