REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Southampton Ralph Hasenhuettl menegaskan kemenangan 2-1 atas Leicester City pada laga pekan ke-22 Liga Inggris di Stadion King Power, Sabtu (11/1), bukanlah sebuah ajang balas dendam. Southampton dipermalukan 0-9 oleh Leicester pada pertemuan sebelumnya.
"Kami tidak pernah membicarakan tentang balas dendam. Ini lebih tentang bagaimana kami menemukan jawaban atas apa yang terjadi di pertemuan sebelumnya," kata Hasenhuettl selepas laga dilansir laman resmi Southampton.
"Saya pikir kami memberi jawaban yang tepat hari ini," ujarnya menambahkan.
Jawaban itu hadir dengan kebesaran mental yang disoroti Hasenhuettl dan disebutnya sebagai kunci besar kemenangan kali ini. Terlebih, Southampton sempat kebobolan lebih dulu akibat gol Dennis Praet sebelum membalas melalui Stuart Armstrong dan Danny Ings memastikan kemenangan The Saints pada menit ke-81.
"Jika Anda kebobolan dulu melawan tim yang sebelumnya membobol gawang timmu sembilan kali, para pemain Anda harus punya mental kuat untuk bisa merespon dengan baik," ujar Hasenhuettl.
"Kami sedikit sial pada babak pertama ketika peluang Ingsy dua kali membentur mistar gawang. Tapi Anda bisa merasakan kami punya potensi untuk menang dan Ingsy mencetak gol di saat yang tepat," kata dia.
Hasil itu jadi kemenangan keempat dalam lima laga terakhir Southampton yang tak terkalahkan. Southampton yang sempat berada di zona degradasi kini memantapkan posisinya di peringkat ke-12 dengan raihan 28 poin dan kini bisa dianggap sebagai salah satu pesaing untuk zona Eropa.