Ahad 12 Jan 2020 17:48 WIB

KLHK Segera Lakukan Penghijauan di Bogor dan Lebak

Banjir dan longsor di Jabodetabek-Lebak menunjukkan kerusakan hutan di hulu sungai.

Foto udara tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO
Foto udara tanah longsor dan banjir bandang di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo segera melakukan penghijauan kembali kawasan hutan dan lingkungan yang rusak di Bogor dan Banten, pada Januari hingga Maret 2020. Penghijauan kembali guna mencegah bencana banjir di Jakarta, Banten, dan Bekasi.

Dalam persiapan penghijauan kembali hutan dan lingkungan yang rusak, Menteri LHK Siti Nurbaya, pada Jumat dan Sabtu (10-11/1), meninjau kebun bibit untuk penghijauan yang berlokasi Kota Bogor Jawa Barat dan Kabupaten Lebak Banten. Pada peninjauan tersebut diketahui ada sebanyak 225 kebun bibit desa dan kelurahan (KBD dan KBK) yang telah disiapkan oleh Kementerian LHK.

Baca Juga

Di Kota Bogor terdapat 100 KBK dan di Kabupaten Lebak ada sebanyak 125 KBD, sehingga jumlah seluruhnya menjadi 225 KBD dan KBK. Di Kota Bogor, Menteri KLH meninjau kebun bibit di Kelurahan Babakan Pasar, sedangkan di Kabupaten Lebak meninjau kebun bibit di Desa Gunung Kencana.

Pada setiap KBD dan KBK terdapat 60.000 hingga 65.000 bibit pohon untuk penghijauan. "Bibit yang telah disiapkan, akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat untuk ditanam dan penghijauan di kawasan hutan dan lingkungan yang rusak," katanya.

Bibit pohon yang disiapkan adalah, tanaman nangka, ketapang, sengon, jengkol, serta durian dan akar wangi atau vetiver. "Tanaman akar wangi diujicobakan ditanam di tebing-tebing dengan ketinggian 2-4 meter di sekeliling kebun bibit di Desa Gunung Kencana Kabupaten Lebak," katanya.

Banjir dan longsor terjadi di Jakarta, Bekasi, dan Lebak, pada awal Januari 2020. Peristiwa ini menunjukkan bahwa telah terjadi kerusakan lingkungan, termasuk kerusakan hutan lindung di hulu sungai yang berada di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak.

Menurut Siti Nurbaya, Pemerintah bertekad melakukan penghijauan kembali untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan menutup kawasan hutan lindung yang terbuka. Kementerian LHK akan melakukan penghijauan di lokasi hutan dan lingkungan yang rusak yakni seluas sekitar 2.500 hektar, dari sekitar 4.000 hektar kawasan hutan yang rusak di Kabupaten Lebak Banten.

"Penghijauan akan dilakukan secepatnya, yakni pada Januari hingga Maret 2020, dengan dana dari APBN. Penghijauan dilakukan setelah akses mobilisasi di lokasi terdampak bencana bisa dipulihkan," katanya.

Sebelumnya, pada kunjungan ke Kota Bogor, Menteri LHK mengatakan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) luasnya sekitar 87.000 hektar. Dari luas hutan tersebut, sekitar 15.000 hektar sudah terbuka, karena aktivitas perambahan hutan dan penambang liar. TNGHS sebagian besar wilayahnya di Jawa Barat serta sebagian lainnya di Banten.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement