Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Apple Inc sedang mencoba mengubah cara elektronik didaur ulang dengan menciptakan robot yang membongkar iPhone-nya sehingga mineral dapat dipulihkan dan digunakan kembali.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu mengatakan bahwa robot tersebut merupakan bagian dari rencananya menjadi pabrikan "independen" yang tidak bergantung pada industri pertambangan, tujuan agresif yang menurut beberapa analis industri adalah mustahil dilansir dari Reuters, Sabtu (11/1/2020).
Baca Juga: Masuk Tahun Baru, Apple Gandeng Partner Lama
"Kami tidak harus bersaing dengan orang-orang yang menambang," kata Lisa Jackson, kepala lingkungan, kebijakan, dan sosial perusahaan dilansir dari Reuters.
"Tidak ada yang perlu ditakuti oleh penambang dalam pengembangan ini," tambahnya
Daisy, mesin yang panjangnya kurang dari 20 meter, menggunakan proses empat langkah untuk melepas baterai iPhone dengan semburan udara -80 Celcius, dan kemudian mengeluarkan sekrup dan modul, termasuk modul haptic yang membuat telepon bergetar.
Komponen kemudian dikirim ke pendaur ulang untuk mineral yang akan diekstraksi dan dimurnikan. Daisy dapat mengolah 200 iPhone per jam.
Apple memilih iPhone untuk menjadi yang pertama dari produk-produknya yang akan dibongkar Daisy karena popularitasnya yang besar, kata Jackson.
Apple sedang mempertimbangkan berbagi teknologi Daisy dengan yang lain, termasuk pembuat mobil listrik. Daisy memang memiliki keraguan, termasuk beberapa di dunia teknologi yang ingin perusahaan lebih fokus pada membangun produk yang dapat diperbaiki, bukan hanya didaur ulang.