Selasa 14 Jan 2020 11:47 WIB

KKP Ekspor Perdana Produk Perikanan Senilai Rp 13,3 Miliar

Ekspor perdana dilakukan serentak di tiga lokasi, yaitu Banyuwangi, Medan dan Cirebon

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Kegiatan operasional di Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan, Sumatra Utara
Foto: Republika/Heru
Kegiatan operasional di Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan, Sumatra Utara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengawali kinerja pada 2020 dengan melakukan ekspor perdana produk perikanan senilai Rp 13,3 miliar. Ekspor perdana dilakukan serentak di tiga lokasi anak perusahan nasional PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, yakni di Banyuwangi, Jawa Timur, Medan, Sumatera Utara, dan Cirebon, Jawa Barat.

"Kali ini kita ekspor perdana produk olahan sidat dengan negara tujuan Jepang, fillet atau loin ke Amerika Serikat, dan olahan tilapia ke Filipina, serta pakan udang ke Timor-Leste," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Agus Suherman dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (14/1).

Agus menjelaskan, pelepasan ekspor perdana ini menandai penambahan agregasi ekspor perdana produk perikanan nasional yang pada Januari 2020 sampai 9 Januari 2020 telah mencapai Rp 1,4 triliun. Ekspor produk perikanan ini, kata Agus, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo agar KKP terus meningkatkan ekspor produk perikanan sehingga dapat menambah devisa nasional, meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam negeri, serta memberikan efek pada kesejahteraan karyawan serta masyarakat luas, yang memasok segala hal yang terkait dengan ekspor, antara lain kebutuhan pasokan barang dan jasa pendukung, freight fowarding dan jasa logistik lainnya.

Pelepasan ekspor perdana yang berlokasi di salah satu anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, yaitu PT Suri Tani Pemuka di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin (13/1), ditandai dengan pemencetan tombol sirine bersama dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana, dan Kepala Akuakultur PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Ardi Budiono. Usai pelepasan ekspor dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi budidaya sidat di Bomo, Kabupaten Banyuwangi. 

Agus menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ekspor perdana awal tahun ini sebagai momentum untuk meningkatkan ekspor dan mencapai target ekspor nasional 2020 sebesar 6,47 miliar dolar AS. "KKP terus mendorong Unit Pengolahan Ikan seluruh Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan kinerjanya untuk meningkatkan ekspor," ucap Agus.

Agus menyampaikan produk perikanan merupakan salah satu sektor andalan ekspor Indonesia untuk mengurangi defisit neraca perdagangan luar negeri. Agus menilai ekspor produk perikanan mempunyai kapasitas daya ungkit yang tinggi dalam peningkatan kesejahteraan nelayan, pengolah, dan pembudidaya ikan.

Agus menilai kegiatan ekspor tersebut akan memberikan penyerapan tenaga kerja dan akan memberikan efek pada kesejahteraan karyawan serta masyarakat luas yang memasok segala hal yang terkait dengan ekspor antara lain kebutuhan pasokan barang dan jasa pendukung, freight fowarding dan jasa logistik lainnya.

"KKP juga terus mendorong dan memfasilitasi penetrasi pasar, baik pasar tradisional (Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa) maupun ke pasar nontradisional seperti pasar Timur Tengah, baik melalui penanganan hambatan ekspor, perundingan penurunan hambatan tarif impor di negara mitra, pameran, hingga misi dagang," kata Agus.

Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengatakan PT Japfa mampu melakukan ekspor di tengah kerja keras pemerintah dalam mengurangi necara defisit transaksi berjalan. "Ini adalah angin segar di awal tahun. Kami atas nama pemerintah daerah berterima kasih kepada PT Japfa karena telah bekerja dengan baik," ujar Azwar.

Kepala Akuakultur PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Ardi Budiono menambahkan KKP terus melakukan komunikasi dan sinergi dengan kementerian atau lembaga, perwakilan, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten atau kota dalam rangka mempercepat pencapaian target ekspor ikan nasional. Ardi menilai pelepasan ekspor ini merupakan bentuk konsistensi PT Japfa dalam mendukung ekspor di berbagai komoditas, di mana awal tahun ini PT Japfa kembali mengawalinya dengan mengekspor produk budidaya perikanan.

"Hal ini tidak terlepas dari upaya PT Japfa dalam mendukung program pemerintah meningkatkan devisa negara demi terciptanya kesejahteraan bersama," ujar Ardi.

Ardi menyebut komposisi ekspor produk perikanan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (PT. Suri Tani Pemuka) terdiri atas produk akuakultur 86,6 persen dan produk unggas sebesar 13,4 persen pada 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement