REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko di Kantor KSP membahas tingginya harga gas yang dikeluhkan oleh Presiden Jokowi sebelumnya. Moeldoko mengatakan, penurunan harga gas tersebut menjadi perhatian pemerintah karena harga gas selama ini tak kunjung turun.
"Tadi banyak yang kita bahas, pertama sudah menjadi keinginan Presiden bahwa harga gas harus diturunkan," ujar Moeldoko di KSP, Selasa (14/1).
Penurunan harga gas ini dinilai penting karena berpengaruh terhadap keberlangsungan industri. Gas, kata Moeldoko, merupakan penopang utama agar industri dapat lebih berdaya saing.
"Karena berkaitan dengan keberlangsungan industri, gas sebagai penopang utama untuk industri sehingga kita akan kawal bersama-sama agar kebijakan presiden betul-betul bisa direalisasikan," jelasnya.
Selain itu, pertemuan keduanya juga membahas pengelolaan isu-isu strategis di Pertamina sehingga seluruh masalah yang muncul dapat diselesaikan dengan baik. Presiden menginstruksikan agar masalah migas ini harus segera diselesaikan.
"Beliau sudah sering muncul kata-kata yang begitu keras. Saya pikir jangan sampai ke Presiden lah, kalau perlu "menggigit" ya saya duluan yang menggigit, jangan Presiden duluan," ucap Moeldoko.
Sementara itu, Komisaris Utara PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dukungan Kepala KSP untuk menuntaskan masalah migas. Kendati demikian, ia enggan menjelaskan langkah apa saja yang akan ditempuh untuk menyelesaikan masalah-masalah migas ini.
"Kita sudah ada rumusnya, nanti tanya kepada Dirut lah, kan aku kan cuma tuan komisi," ujar Ahok.