REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Rusaknya 27 jembatan di beberapa lokasi di Kabupaten Lebak menyulitkan warga akses jalan warga di daerah Selatan Banten ini. Karenanya, personel kepolisian dari Sat Brimob Polda Banten membangun jembatan darurat dari bambu di salah satu lokasi terdampak banjir bandang Lebak, yakni di Desa Sukarame dan Desa Sukajaya.
Dansat Brimobda Polda Banten Kombes Pol Dedi Suryadi menyebut, pembangunan jembatan dari bahan bambu ini didirikan di atas Sungai Cibeurang yang menghubungkan akses jalan di dua desa tersebut.
"Karena darurat dan terbuat dari bambu, jembatan hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan beban yang masih terbatas. Jembatan masih dalam tahap pemantauan oleh personel", terang Dansat Brimobda Banten, Selasa (14/1).
Lantaran material jembatan darurat ini dari bahan sederhana, ia menyebut penggunaannya masih diawasi juga oleh personel kepolisian. "Personel Sat Brimob Polda masih memantau kekuatan jembatan tersebut. Karena kan terbuatnya dari bambu dan sling nya juga bukan dari besi," ungkapnya
Sementara salah seorang warga Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Asep Suherman menuturkan pembangunan jembatan ini sangat berarti bagi masyarakat di daerahnya. Dengan selesainya pembangunan jembatan darurat tersebut, kata Asep, warga setempat dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
"Walaupun hanya terbuat dari bambu. Untuk sementara kita pergunakan yang sudah terbangun, ke depan saya akan mencoba berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Lebak untuk mengalokasikan sedikit dana untuk membangun jembatan gantung yang lebih baik," ucapnya.