REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Partai-partai oposisi terkemuka di Yunani telah menyetujui calon presiden yang diusung kubu pemerintah, yakni hakim tertinggi, Ekaterini Sakellaropoulou. Warga Yunani pun akan memilih presiden perempuan pertama dalam pemilihan umum yang dilangsungkan pada 22 Januari mendatang.
Pemimpin sayap kiri oposisi utama Alexis Tsipras mengatakan, Sakellaropoulou adalah hakim luar biasa dan pembela hak asasi manusia. Sementara itu, Partai sosialis KINAL juga mengatakan, pihaknya akan mendukung pencalonan Sakellaropoulou.
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengumumkan pencalonan Sakellaropoulou dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu.
"Sudah waktunya bagi Yunani untuk membuka diri ke masa depan," ujar Mitsotakis, dilansir Aljazirah.
Mitsotakis mengatakan bahwa, seleksi calon presiden telah mendobrak tradisi. Terlebih, Sakellaropoulou adalah perempuan dan bukan anggota partai politik.
"Ini adalah wujud persatuan dan kemajuan," kata Mitsotakis.
Sakellaropoulo adalah seorang pakar hukum tata negara dan lingkungan yang mengenyam pendidikan di Prancis. Dia diperkirakan dapat meraih lebih dari 260 suara dalam pemilihan presiden.
Dibutuhkan 200 suara untuk dapat lolos menjadi presiden yang akan mengemban masa jabatan selama lima tahun. Masa jabatan Presiden Prokopis Pavlopoulos berakhir pada Maret 2020.