REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC – Bata coklat dan jendela gelap akan disulap menjadi bangunan putih dengan fasad yang cerah. Ini adalah rencana renovasi masjid yang akan dimulai, Januari 2020.
Dilansir di cbc.ca, Rabu (15/1) mantan presiden Masjid Quebec, Mohamed Labidi, mengatakan bangunan masjid yang terletak di Sainte Foy, Quebec, Kanada ini menghabiskan anggaran hingga 1,2 juta dollar AS untuk renovasi.
Usai renovasi bangunan ini menjadi lebih nyaman dan lebih luas untuk menampung jamaah yang semakin banyak.
"Sangat menghibur, setelah semua yang kami lalui, kami perlu memiliki saat-saat bahagia," kata Labidi yang kini menjabat Dewan Direksi Masjid.
Pada 29 Januari tiga tahun lalu enam orang meninggal dan lima lainnya cedera ketika seorang pria bersenjata memasuki masjid dan mulai menembak ke dalam ruangan yang penuh sesak.
Sebenarnya sebelum peristiwa tragis, renovasi telah dilakukan, tetapi serangan itu kemudian mendesak untuk membuat bangunan lebih aman.
Setelah beberapa bulan penembakan itu, kode akses elektronik ditambahkan ke pintu depan. Namun kini telah dibuka, karena masjid terbuka untuk umum.
Renovasi saat ini diharapkan akan selesai pada akhir Juni. Nantinya masjid ini akan memiliki pintu masuk tambahan sehingga jamaah yang keluar masuk lebih leluasa.
Serambi besar juga akan dibangun untuk memisahkan pintu masuk dari ruang doa utama. Perluasan ini akan menampung 300 jamaah tambahan dengan tiga lantai. "Ketika shalat Jumat, semua lantai kami penuh. Sulit menemukan ruang kosong, jadi itu perlu," kata Labidi.
Dia mengatakan masjid sudah memiliki dana yang tersedia untuk memulai pekerjaan konstruksi tetapi masih mengumpulkan uang di Quebec dan Kanada.
Tak hanya masjid, mereka juga membangun pemakaman Muslim di wilayah tersebut. Proyek itu telah mendapatkan investasi senilai 200 ribu dolar AS dan secara resmi disetujui Dewan Kota pada Desember 2019.
Penasihat arsitektur proyek ini, Kamel Kheroua, mengatakan masjid yang ada saat ini terlihat seperti bangunan komersial yang tidak mencolok. Setelah direnovasi nantinya akan terlihat elemen arsitektur yang lebih selaras dengan religiusitasnya.
Desain hiasan di pintu akan menambah tampilan klasik dan modern masjid. Sebuah menara akan dibangun menjulang di pintu masuk depan, mencerminkan reruntuhan menara gereja bekas paroki, Notre-Dame-de-Foy, runtuhan bangunan terbakar yang masih berdiri di seberang jalan.
"Kami terinspirasi oleh gereja di sebelah. Ini akan dibangun semacam penghubung, dengan cara tertentu," kata Kheroua.
Reruntuhan gereja, hancur dalam kebakaran 1977, juga akan menjadi tempat seni yang dijanjikan Kota pada 2019, yang akan diresmikan dalam beberapa bulan mendatang.
Peringatan itu akan didirikan di kedua sisi Jalan De l'Eglise dan akan termasuk pilar batu untuk menghormati masing-masing dari enam korban penembakan, Ibrahima Barry, Mamadou Tanou Barry, Khaled Belkacemi, Abdelkrim Hassane, Azzedine Soufiane, dan Aboubaker Thabti.