Senin 20 Jan 2020 06:19 WIB

Nasib Kawasan Industri Pulogadung Pascabanjir

Selokan terputus dan tidak terhubung dengan drainase utama sekitar Pulogadung.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Foto: foto istimewa
Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Banjir di awal Januari 2020 lalu berimbas ke banyak wilayah di Jakarta, tidak terkecuali Objek Vital Nasional di Kawasan Industri Pulogadung. Dari total luas 400an hektare, 30 persen kawasan Kawasan Industri Pulogadung terdampak Banjir. Kerugian para pelaku industry pun tidak bisa terhindarkan.

Berdasarkan pantauan Republika, saluran air di Jalan Rawa Bali II dan Rawa Bali I Kawasan Industri Pulogadung memang tersumbat dan tidak mengalir ke jalur darinase utama. Seperti saluran air yang terlihat di depan PT Indografik Center dan Percetakan Republika Grafika, air sisa banjir dua pekan lalu masih tergenang bercampur dengan air selokan yang kotor.

Genangan air sisa banjir di selokan ini terperangkap di sepanjang saluran Jalan Rawa Bali I dan Rawa Bali II. Akibatnya air sisa banjir yang bercampur dengan air selokan masih terlihat meluber di pinggir jalan, walaupun tidak ada hujan yang mengguyur.

Genangan air yang tidak tersalurkan ke drainase utama ini yang membuat kawasan Jalan Rawa Bali I dan II selalu terendam saat hujan deras. Anehnya batas antara saluran air dengan jalan hanya ditutupi oleh karung-karung putih berisi lumpur hasil pengerukan saluran air yang dilakukan PT JIEP sepekan sebelum banjir di awal Januari.