REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, solusi dari bentrokan dua kelompok ormas di Jalan KH Abdullah Bin Nuh Kota Bogor adalah penertiban dan tidak cukup hanya dimediasi. Bima mengatakan, hal itu di Kota Bogor, Senin, menjawab pertanyaan pers mengenai bentrokan antara dua kelompok ormas.
Bima mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolresta Bogor Kota Kombes Polisi Hendri Fiuser. Ia mengatakan, Polresta Bogor Kota sedang melakukan mediasi untuk mendamaikan dua kelompok yang bentrok.
Bima menjelaskan, bentrok antara dua kelompok ormas ini bermula di Kabupaten Bogor, tapi kemudian merembet sampai ke Kota Bogor. Bima menilai, akar persoalan bentrok antara dua kelompok ormas ini adalah pendidikan dan lapangan kerja, misalnya, berebut lahan.
"Solusinya harus dilakukan penertiban pada dua kelompok itu, tidak cukup hanya mediasi," katanya.
Hendri mengatakan, bentrok antara dua kelompok ormas itu terjadi di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, dekat pusat perbelanjaan Lotte Mart pada Senin. Ia menjelaskan, bentrok antara dua kelompok ormas itu bermula dari bentrok di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, pada Ahad (19/1) malam.
"Bentrok di Bojonggede itu sudah damai, tapi pada Senin hari ini terjadi lagi bentrok di Kota Bogor," katanya.
Menurut Hendri, saat ini kondisi di sekitar lokasi bentrok sudah kembali normal. Akibat bentrok di Jalan KH Abdullah Bin Nuh tersebut, lima sepeda motor rusak serta sebuah mobil rusak.