Selasa 21 Jan 2020 12:24 WIB

KKP Genjot Ekspor Rajungan

Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penghasil rajungan terbesar di Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
rajungan
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
rajungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong perbaikan mutu rajungan sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia. KKP juga menargetkan volume ekspor rajungan meningkat di 2020. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Agus Suherman saat bertemu dengan masyarakat Desa Betahwalang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (18/1).

Agus menyampaikan rajungan merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia pada 2019. Merujuk data sementara dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor rajungan termasuk di dalamnya kepiting sebesar 393 juta dolar AS, dengan volume 25,9 ribu ton.

Baca Juga

"Untuk itu, pada 2020 kita harus dorong terus agar ada peningkatan ekspor Rajungan, salah satunya dari Jawa Tengah," ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (21/1).

Agus mengatakan, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penghasil rajungan. Sampai 21 Januari 2020, sebanyak 161 ton rajungan senilai Rp 30,37 miliar berhasil diekspor dari Kabupaten Demak dan Rembang ke Amerika Serikat dan Hongkong.

Agus menambahkan, ekspor produk rajungan tersebut berasal dari lima Unit Pengolahan Ikan (UPI) Rajungan yang berada di Kabupaten Demak dan Rembang. "Salah satu pemasok utamanya Desa Betahwalang, Kabupaten Demak, yang kerap dikenal sebagai 'Kota Rajungan'," ujarnya.

Agus menilai pangsa pasar rajungan sangat luas, mulai dari Amerika Serikat, China, Malaysia, Jepang, Singapura, Perancis, hingga Inggris. Ia meuturkan, saat ini Amerika Serikat masih menjadi pasar terbesar untuk ekspor komoditas rajungan yang didominasi dengan produk olahan dalam kemasan kedap udara atau kaleng.

Namun, tidak menutup kemungkinan permintaan akan terus bertambah dari negara lain seperti China yang menggemari produk rajungan dalam kondisi hidup, segar atau dingin. Sementara Jepang banyak membeli produk rajungan yang diolah atau diawetkan tidak dalam kemasan kedap udara.

"Potensi pasar rajungan sangat luas, maka dari itu kami ingin terus meningkatkan produk komoditas rajungan dalam negeri," kata Agus.

Agus berharap, komoditas rajungan mampu memberikan kontribusi besar terhadap target ekspor produk perikanan 2020 sebesar 6,47 miliar dolar AS. Salah satu yang menjadi andalan ekspor adalah rajungan. Untuk itu, KKP akan terus berupaya meningkatkan produktivitas termasuk mutu produk rajungan.

Berbagai upaya yang dilakukan, diantaranya pembinaan mutu bagi supplier, pembinaan mutu bagi UPI skala menengah besar, serta peningkatan kinerja UPI skala mikro besar dalam pengelolaan lingkungan.

"Upaya pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal PDSPKP-KKP untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan bahan baku UPI di dalam negeri dan industri pengolahan ikan yang bermutu sesuai SNI," ucap Agus.

Agus berharap kegiatan pembinaan tersebut dapat meningkatkan sistem jaminan mutu pada tingkat nelayan, pengumpul, dan pemasok bahan baku. Pencatatan rinci dalam proses pengumpulan hingga pengolahan bahan baku juga diharapkan bisa memberi kepercayaan bagi konsumen.

"Dengan ketelusuran ini mendorong terciptanya kepercayaan konsumen bahwa bahan baku yang diperoleh dan diproses berasal dari budidaya dan wilayah perairan tangkap yang aman dan tidak tercemar," kata Agus menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement