Selasa 21 Jan 2020 13:47 WIB

Waspada Corona, Jatim Perketat Pengawasan

Kantor kesehatan pelabuhan mengantisipasi kedatangan penumpang yang masuk ke Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan (Ilustrasi masyarakat China pakai masker)
Foto: Pxhere
Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan (Ilustrasi masyarakat China pakai masker)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim) Herlin Ferliana menyatakan telah berkoordinasi dengan kantor kesehatan pelabuhan dan menyurati rumah sakit se-Jatim, terkait penyebaran virus corona asal Tiongkok. Herlin mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar kantor kesehatan pelabuhan mengantisipasi kedatangan penumpang yang masuk ke Jatim, khususnya via pelabuhan. Selain di pelabuhan, pengawasan di bandara juga diperketat.

"Kami kerja sama dengan kantor kesehatan pelabuhan, kami sudah memasang monitor suhu tubuh. Karena tandanya (terjangkit virus corona) panas badan," kata Herlin di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (20/1).

Herlin menegaskan, alat moitor suhu tubuh tersebut akan mampu mendeteksi penumpang yang terjangkit virus corona. Karena, ketila suhu tubuh seseorang melebihi 30 derajat celcius, maka secara otomatis alat thermal scanner tersebut akan mengeluarkan bunyi.

"Kalau ada panas badan kita curigai. Akan kita deteksi dini," ujar Herlin.

Herlin juga mengaku telah menyurati rumah sakit se-Jatim agar lebih ketat mengawasi pasien yang mengalami demam tinggi. Terlebih ketika pasien tersebut baru saja pulang dari luar negeri, khususnya Tiongkok. Ketika hal itu terjadi, dia meminta rumah sakit melakukan pemeriksaa  laboratorium secara ketat.

"Kalau ada temuan, langsung isolasi orang itu ke ruang isolasi," kata Herlin.

Herlin mengatakan, kewaspadaan terhadap virus corona memang perlu dilakukan. Mengingat virus yang satu ini merupakan jenis baru, yang penularannya sangat cepat. Dia mengungkapkan, gejala bagi yang terserang virus corona, sama halnya infeksi paru-paru, namun lebih ganas.

"Akan terasa panas tinggi, sesak, nyeri badan semuanya dan ini menular lebih cepat," kata Herlin.

Diberitakan sebelumnya, Virus misterius bernama 2019-nCoV telah menyebabkan wabah penyakit yang mirip pneumonia di China. Virus ini dilaporkan telah menyebar ke negara-negara lain seperti Thailand dan Jepang. Otoritas China juga menyampaikan, wabah virus corona jenis baru telah menyebar ke banyak kota di negara itu. Penyataan itu menyusul peningkatan jumlah pasien hampir tiga kali lipat, dan kematian akibat virus bertambah menjadi tiga orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement